Acil Bimbo Bicara Soal Ngalabur Vandalisme Kang TH

Ngalabur Vandalisme
Acil Bimbo, personel Group Musik Bimbo, bicara soal aksi ngalabur (mengecet) vandalisme yang diprakarsai Ketua DPRD Jabar Taufik Hidayat akrab disapa Kang TH. (Foto Ariesmen)

Bandung, tandabaca.id
Acil Bimbo, personel Group Musik Bimbo, bicara soal aksi ngalabur (mengecet) vandalisme yang diprakarsai Ketua DPRD Jabar Taufik Hidayat akrab disapa Kang TH.

“Sebetulnya bagus, cuma di media kurang banyak informasinya,” kata Acil Bimbo, Selasa 15 Oktober 2022.

Pemilik nama lengkap Raden Darmawan Dajat Hardjakusumah menyarankan, bila ada gerakan seperti itu, sebaiknya media mengetahuinya.

Tujuannya,  supaya masyarakat bisa melihat dan mendengarnya kabar adanya aksi tersebut secara langsung.

“Itu bagus, jadi selain ngomong juga ada gerakan sosial budaya,” terangnya.

Bila gerakan sosial budaya itu sudah terbangun di dalam diri masyarakat, pasti kesadaran untuk menjaga, tidak merusak akan muncul dengan sendirinya.

“Itu, justru yang mahal. Jadi kesadaran masyarakat untuk membangun Kota Bandung akan hidup dengan sendirinya,” paparnya.

Bila kesadaran dalam diri masyarakat itu sudah tumbuh subur dalam diri masyarakat pasti akan sungkan untuk coret-coret lagi.

“Masyarakat pasti malu kalau masih melakukan vandalisme. Masa kota yang dikenal dengan julukan Kota Kembang, dan Paris van Java masih banyak vandalismenya,” terangnya.

Bila kesadaran itu sudah terbangun, apakah ada jaminan, vandalisme akan hilang, Kang Acil mengatakan minimal sudah ada gerakan untuk membasminya.

“Minimal berkurang. Kalau vandalismenya sendiri, akan tetap ada. Itukan hanya orang-orang iseng yang menjadikan corat coret sebagai kepuasan,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, Kang TH, panggilan akrab untuk Ketua DPRD Jabar Taufik Hidayat saat ini lagi gencar membersihkan vandalisme, alasannya nggak nyaman melihat fasilitas sosial dan fasilitas umum penuh dengan coretan coretan.

Apalagi katanya, Kota Bandung adalah Kota yang tenar dengan julukan Kota Kembang. Dan julukan lainnya adalah Paris van Java.

Aksi dimulai Kang TH dengan mengerahkan dua pekerjanya untuk ngalabur coretan-coretan di dinding Jalan Pasupati. Masyarakat yang melihat aksi itu, selanjutnya juga melakukan hal, dan aksi ini pun bergulir jadi gerakan sosial budaya.

 

Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *