Anaknya Dicomot Satpol PP Cempakaputih Ketika Ngamen, Emaknya Mewek

Anaknya Dicomot Satpol PP
MENJANGKAU - Satpol PP Cempakaputih saat tengah menegur warga diperkirakan pemulung yang lagi tidur-tiduran di sebelah gardu listrik. Aksi dilakukan dalam operasi menjangkau PMKS, Kamis 20 Oktober 2022. (Foto Ist)

Jakarta, tandabaca.id
Anaknya dicomot Satpol PP Cempakaputih ketika ngamen di Jalan. Emaknya mewek nggak karu-karuan. Mana dia lagi, gendong bayi. yang terjadi selanjutnya ini.

Suasana sebagaimana tersebut di atas, disaksikan wartawan yang tengah mengikuti operasi menjangkau Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di wilayah Kecamatan Cempakaputih, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Kamis 20 Oktober 2022.

“Nggak mau dibawa pokoknya. Kasihan anak saya, dia masih kecil,” kata emak-emak itu sesugukan (tersedu-sedu). Bayi yang ada di dalam gendongannya pun menangis.

Meski begitu, saat petugas memberikan penjelasan kepada orang tua pengamen ini akhirnya bisa dibujuk. “Ikut saja ibu karena untuk didata nanti dipulangkan dan diantar pake kendaraan,” ucapnya.

Kasatpol PP Cempakaputih, Ewo Sunaryo membenarkan, puluhan petugas gabungan Kecamatan Cempakaputih tadi pagi menggelar operasi penjangkauan PMKS dengan waktu 2 jam.

Hasilnya kata Ewo Sunaryo 1 PMKS terjaring di Jalan Percetakan Negara dan 2 terjaring di kawasan Pramuka Raya, lalu 1 lainnya terjaring di areal Kolong Flyover Pramuka Ujung, atau Jalan Ahmad Yani.

“Karena punya rumah dan ada identitas, PMKS yang terjaring di Jalan Ahmad Yani, kemudian membuat Surat Pernyataan untuk tidak mengamen kembali,” ungkap Ewo Sunaryo, Kamis 20 Oktober 2022, siang.

Ewo Sunaryo mengatakan, petugas gabungan juga menghalau dan mengusir 2 PMKS yaitu manusia gerobak di Jalan Cempaka Putih Tengah Raya dan 1 warga Lanjut Usia (Lansia) yang sedang duduk di trotoar di Jalan Pramuka Raya.

“Kebanyakan PMKS yang ditemukan manusia gerobak, Lansia yang sedang tidur dan lagi melamun,” ujarnya.

Ewo Sunaryo juga menjelaskan giat menjangkau PMKS acap dilakukan jajarannya karena di kawasannya memang ada titik rawan berkumpulnya PMKS dan para pengamen ecek-ecek.

Titik titik t ersebut jelas Ewo Sunaryo kalau tidak sering-sering dipantau barabe, sebab jumlahnya nanti akan semakin banyak, dan semakin sulit juga bagi petugas untuk menertibkannya.

“Untuk antisipasi, agar tidak semakin banyak PMKS di kawasan tersebut,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *