Jakarta, tandabaca.id
Apa itu paham Apokaliptik, kok dikait-kaitkan dengan kasus kematian misterius satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat. Padahal hipotesa awalnya, diduga karena kelaparan,
Apokaliptik, meruakan keyakinan seseorang atau sekelompok orang untuk menghadapi kehancuran dunia atau hari kiamat.
Paham apokaliptik ini sudah muncul sejak tahun 250 SM. Saat ini, paham itu dipercaya masih dianut segelintir orang.
Di negara super power seperti Amerika Serikat saja, ada masyarakatnya yang diduga menganut paham ini. Apalagi negara yang nggak super dan nggak power juga.
Amerika Serikat (2014)
Satu keluarga ditemukan tewas dengan tubuh yang mengeras di rumahnya. Mereka terdiri dari ayah, ibu, dan 3 orang anak. Hasil autopsi menunjukkan tidak ada tanda kekerasan atau luka fisik pada tubuh anak. Namun, kuat dugaan mereka tewas setelah menenggak cairan kimia dengan campuran obat keras seperti heroin dan metadone.
Heaven’s Gate (1997)
Sebanyak 39 orang yang tergabung dalam sekte Apokaliptik Heaven’s Gate tewas bunuh diri dengan meminum campuran fenobarbital dan vodka.
Pengikutnya dipaksa memutuskan kontak dari keluarga, berpenampilan aseksual hingga dikebiri. Mereka percaya akan ada pesawat ruang angkasa alien yang membawa mereka ke surga setelah komet Hale-Bopp ditemukan.
Di Indonesia 2022
Satu keluarga ditemukan tewas di dalam rumah yang berada di Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis (10/11/2022).
Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala menduga kematian satu keluarga yang beranggotakan empat orang tersebut disebabkan oleh apokaliptik.
“Jangan-jangan dari keempatnya, penganut paham akhir dunia atau apokaliptik dan mencabut nyawa dengan cara yang ekstrem,” ujar Adrianus, Sabtu (12/11/2022) dikutip dari TribunJatimcom.
Seperti diketahui sebelumnya, empat mayat ditemukan oleh petugas PLN yang tengah melakukan pengecekan di rumah tersebut.
Meninggal Karena Kelaparan
Janggalnya, setelah dievakuasi dan diotopsi secara singkat, pihak kepolisian menduga para korban meninggal karena kelaparan. Padahal, keluarga tersebut terbilang berkecukupan, terlebih Perumahan CItra Garden 1 dikenal sebagai pemukiman orang-orang berduit.
Lain itu, polisi tidak menemukan bahan makanan maupun air minum di rumah tersebut. Menurut Ketua RT 7, RW 15, Asiung, kapur barus tersebut ditempatkan di sebuah mangkuk di atas meja makan, dan di sebelahnya ada lilin merah serta bedak.
Namun, Adrianus juga masih ragu, karena itu masih butuh penyelidikan lebih jauh. “Saya bayangkan bunuh diri dengan melaparkan diri, tetapi saya tidak yakin orang mampu melakukan tindakan seperti itu,” sambung Adrianus.
“Tentu ada motif ya kenapa seperti itu, harus menunggu hasil autopsi yang akurat,” ucapnya.***