Depok, tandabaca.id
Ayah bunuh anak di Jatijajar Depok ternyata berstatus tenaga honorer Bappenda Kabupaten Bogor, tepatnya di UPT Pajak Gunungputri.
Hal itu dikatakan, Staf Bagian Umum Kepegawaian Bappenda Kabupaten Bogor, Entang Wihana kepada wartawan yang datang ke ruang kerjanya Rabu 2 November 2022.
“Yang bersangkutan benar bekerja di Bappenda Kabupaten Bogor, sebagai tenaga rekrutmen terhitung Februari 2019,” kata Entang Wihana.
Pria yang akrab disapa Itang menegaskan bahwa tindakan pelaku tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. Mengingat peristiwa itu terjadi di luar jam kerja, jadi merupakan perbuatan perorangan.
Itang, panggilan karib dari Entang Wihana memastikan akan menindak tegas pelaku dengan pemecatan dari pekerjaan.
“Langkah yang akan diambil secara administrasi, akan dilakukan pemutusan hubungan kerja dengan pemberhentian tidak hormat, setelah yang bersangkutan ditetapkan sebagai tersangka,” jelas Itang.
Rizky Novyandi Ahmad menghabisi istri berinisial NI dan anaknya KPC di ruang tamu pada Selasa 1 November 2022 pagi sekitar pukul 05:00 WIB.
Aksi kejam yang dilakukan pegawai pemerintah kabupaten Bogor itu merenggut nyawa anaknya yang masih duduk di kelas enam SD berumur 13 tahun.
Sementara, istrinya mengalami kritis usai dibacok beberapa kali oleh Rizki dan dilarikan ke RSCM.
Akibat tindakannya itu, sang anak mengalami luka bacokan di bagian kepala, mata dan jemari. Sementara istrinya mengalami luka bacokan di bagian leher dan lainnya.
Sementara itu Keluarga besar Rizky Noviyandi Achmad (RNA) bersepakat agar penegak hukum menghukum berat atas perbuatan yang dilakukan.
Seperti diketahui, publik dikejutkan oleh berita pembunuhan sadis di Pondok Jatijajar RT 3 RW 8, Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (1/11/2022) pagi.
Seorang bocah berusia 13 tahun tewas, dan sang istri NI mengalami luka berat.
Keduanya dibantai oleh Rizky Noviyandi Achmad (RNA) yang merupakan suami dan ayah dari korban.
Persoalan Sepele
Berdasarkan informasi yang beredar, perbuatan sadis itu dipicu oleh persoalan sepele.
Paman korban, Aweng, mengatakan peristiwa berdarah tersebut berawal saat pelaku menelepon NI meminta dijemput sepulang kerja.
Akan tetapi NI yang kala itu sudah tidur, tak mengangkat telepon dari RNA.
“Yang saya tahu masalah sepele, minta dijemput (NI) pulang kerja. Karena tidur, saking lelapnya. Namanya tidur, jadi ditelepon enggak respons,” kata Aweng di RS Polri Kramat Jati, Selasa (1/11/2022).
Di mata keluarga Rizky Noviyandi Achmad dikenal sebagai sosok yang tempramen.
Tak cuma itu, pegawai honorer Pemkab Bogor tersebut juga kerap membesar-besarkan masalah kecil.
“Sering, sedikit masalah sering cekcok. Jadi masalah kecil dibesar-besarkan. Tidak bisa mengambil keputusan dengan kepala dingin,” ujarnya.***
BACA JUGA :
Pembunuh Sadis, Bikin Geger Bandung Ditangkap
Polisi Akan Proses Laporan Dugaan Penganiayaan Wartawan Karawang
Responses (2)