Khas  

C59 Masih Ada, Nggak?

BAGIAN 1

C59 Masih Ada Nggak
CINTA - Cinta yang membawa usaha keduanya Marius Widyarto dan Maria Goretti Murniati terus ada dan berkembang hingga saat ini. (Foto : Ariesmen)

Bandung, tandabaca.id

C59 Masih Ada Nggak? Pertanyaan itu, mungkin ada, di benak generasi 80 dan 90-an. Angkatan penikmat awal, kaos ternama Indonesia. Yang outlatenya beralamat di Jalan Caladi No 59, Sadangserang, Coblong, Bandung.

Jadi jawaban atas pertanyaan C59 Masih Ada Nggak? Adalah, pabrik kaos ternama, yang layak disebut legenda, karena jadi pelopor keberadaan kaos-kaos sejenis, masih ada. Bahkan berkembang pesat.

Ditegaskan lagi, C59 Masih Ada. Bahkan, seiring berjalannya waktu, kepompong era 80-an itu, sudah berubah menjadi kupu-kupu nan indah, yang acap dikunjungi, atau menjadi taman bunganya, para entrepreuner muda.

Pengusaha muda, yang sekarang banyak datang ke C59 untuk belajar ilmu entrepreuner. Adalah, pengusaha binaan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Barat. Selain itu, juga ada yang menjadi binaan BUMN dan BUMD ternama di Indonesia.

Oleh karenanya, jangan heran bila setiap hari rumah baru C59. Jalan Merak No.2 selalu ramai dikunjungi orang. Terlebih disana sekarang juga ada Great People C59.

Relawan besutan Mas Wied yang siap membantu entrepreuner muda yang siap menangani segala permasalahan, yang dialaminya dalam berusaha.

Owner C59 Marius Widyarto, pada 12 Oktober 2022, kemarin. Merayakan hari jadi usahanya yang ke-42. Acara berlangsung secara sederhana di markas barunya, di Jalan Merak No.2. Nggak jauh dari Jalan Caladi No 59.

Ulang tahun pernikahan itu hanya dihadiri karyawan, mantan karyawan yang sudah menjadi mitra bisnis, dan para anak-anak muda yang tergabung dalam Great People C59.

Yang menariknya lagi, hari jadi usaha kaos merek C59 itu, ternyata sama, dengan hari pernikahan Marius Widyarto dengan istrinya Maria Goretti Murniati.

“Pada hari pernikahan itulah kita mulai masuk rumah di Jalan Caladi No 59. Rumah itu juga yang selanjutnya, kami jadikan juga merek dagang C di ambil dari nama jalan Caladi dan 59 adalah nomor rumahnya,” katanya. ***

BACA JUGA : Great People, Puluhan Calon Enterpreneur Muda Kunjungi Pusat Kaos Legendaris C59

Huruf C dalam merek dagang itu, urai Mas Wied, panggilan akrab dari Marius Widyarto, juga ada tokohnya, penokohan diperlukan untuk jadi spirit dalam membangun usaha.

“Penokohannya dari burung Caladi itu sendiri. Burung pelatuk, dan lain-lain istilahnya, gitu kan. Penokohan ditekankan di dalam merek usaha agar muncul spirit-spirit dalam membangun usaha,” ungkapnya.

Mas Wied bercerita, walau usaha baru dibuka bersamaan dengan hari pernikahan, tetapi sesungguhnya usaha itu sudah ada sejak masa kuliah.

“Saya di Unpar sedangkan istri saya di ITB. Jadi usaha itu sesungguhnya sudah dibangun sejak awal kuliah tahun 1975. Lima tahun sebelum C59 ada,” kenangnya.

Usaha dibangun dimasa kuliah, kata Mas Wied, karena walaupun masih kuliah, merasa sungkan untuk minta uang kepada orangtua.

“Pada masa itu, gimana ya, sungkan rasanya kalau masih minta uang kepada orangtua,” terangnya.

Soal pilihan kaos sebagai ladang usaha, jelas Mas Wied, mengingat saat masih duduk di bangku SMA Aloysius Bandung sudah acap buat-buat kaos sendiri.

“Padahal saat itu saya belum ngerti sablon, kaos pertama saya isinya rumus-rumus. Tujuannya sekalian untuk bantu belajar,” katanya.

Dagang dan bantu belajar yang dimaksud Mas Wied, adalah kaos buah karyanya itu dikasihkannya kepada teman, lalu kaos itu ditempelkannya ke punggung teman saat ulangan berlangsung.

“Nakal ya, tapi jangan ditiru,” pintanya.

Setelah itu, baru belajar sablon kaos. Itu makanya beberapa tahun kemudian tepatnya dimasa kuliah sudah berani menjadikan bisnis kaos sebagai ladang usaha.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *