Bandung, tandabaca.id
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum imbau Wali Kota Depok Mohammad Idris berhati-hati dalam membuat pernyataan. Dikhawatirkan memancing kegaduhan.
Imbauan itu sampaikan Mantan Bupati Tasikmalaya demi merespon pernyataan Mohammad Idris yang mengusulkan Depok mau gabung Jakarta Raya.
“Tolong pak Wali Kota jangan menyampaikan statement yang membuat masyarakat gaduh, dan membuat masyarakat memiliki pikiran lain,” katanya dalam keterangan yang diterima redaksi, Sabtu 16 Juli 2022.
Menurut Panglima Santri Jabar, pernyataan Wali Kota Depok itu mendeskreditkan Pemprov Jabar, termasuk Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum yang saat tengah menjabat sebagai Gubernur dan Wagub.
“Dengan kata-kata itu, saya menafsirkan Bodebek teu (tidak) maju karena bergabung dengan Jabar. Bukankah Depok maju pesat, dibandingkan daerah lain di Jabar,” ungkapnya.
Wagub Uu menjelaskan, indikator kemajuan Depok atau wilayah Bodebek, seperti terlihat dari pendapatan asli daerah (PAD) yang besar, infrastruktur pendidikan, dan kesehatan yang bagus dan lainnya.
“Jadi jangan menyampaikan hal-hal yang membuat masyarakat memberikan tafsiran bahwa pemerintah provinsi jabar tidak berhasil membangun Jabar,” katanya.
Terkait IKN
Uu menjelaskan, pimpinan daerah itu seharusnya harus saling menguatkan, khususnya antara Pemprov dengan Pemkab atau Pemkot. Terlebih, program Jabar Juara Lahir Batin memiliki turunan inovasi, koaborasi dan digitalisasi.
“Kolaborasi ini antara pemimpin daerah di Jabar,” kata Uu.
Uu mengaku tak berandai-andai tentang usulan Wali Kota Depok itu. Secara tegas, Uu menolak Bodebek bergabung dengan Jakarta.
“Saya selaku orang Jabar tidak mau melepaskan Bodebek ke wilayah lain,” kata Uu.
Sebelumnya, Wali Kota Depok Mohammad Idris mengusulkan daerahnya masuk ke wilayah Jakarta Raya. Idris juga meminta daerah di sekitar Jakarta lainnya juga ikut disatukan ke Jakarta Raya.
Idris mengatakan usulan disatukannya daerah sekitar Jakarta menjadi Jakarta Raya itu terkait dengan keberadaan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
“Ini harus diluruskan pemahaman Jakarta Raya, bahwa isu yang saya lontarkan itu terkait dengan penerapan Undang-Undang IKN,” katanya.
Menurut Idrus usulan dibentuknya Jakarta Raya bukan ide baru. Sempat dilontarkan saat zaman Orde Baru.
“Saya teringat dulu pernah ada beberapa ide sejak zaman Orde Baru. Ide ini sudah ada terakhir kalau nggak salah Pak Sutiyoso dengan pakar pemerintahan daerah Pak Ryaas Rasyid. Beliau melontarkan bahwa euforia otonomi ini jangan sampai merugikan negara,” ucapnya.
Usulan Depok sebaikna gabung Jakarta disampaikan Mohammad Idris setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memuji keberadaan anak-anak muda asal daerah penyangga yang kumpul-kumpul di Stasiun Sudirman sambil berkreasi.
Oleh Gubernur Anies keberadaan anak-anak muda asal Citayem Bogor dan Depok itu selanjutnya disebut sebagai Sudirman Citayem Bogor Depok (SCBD).
Anak-anak muda asal daerah penyangga ada di stasiun Sudirman untuk berkreasi hingga belakangan dikenal dengan julukan Citayam Fashion Show, Citayam Fashion Week, dan Citayam Waves.***