Khas  

Disergap Abah Landoeng, Sedulur Ganjar Pranowo Jawa Barat Ngaku Surprise

SERGAP - Abah Landoeng (97), sesepuh relawan Indonesia Sergap para relawan yang tengah kumpul di Sekretariat Sedulur Ganjar Pranowo di Jalan Merak No.2, Kota Bandung, Jumat 22 Juli 2022.

Bandung, tandabaca.id
Abah Landoeng (97), sesepuh relawan Indonesia Sergap para relawan yang tengah kumpul di Sekretariat Sedulur Ganjar Pranowo di Jalan Merak No.2, Kota Bandung, Jumat 22 Juli 2022. Padahal sekretariat itu, belum genap satu minggu ditempati.

Kedatangan, veteran perang kemerdekaan yang telah banyak makan asam garam kehidupan relawan, salah satunya pernah menjadi relawan saat berlangsungnya Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 membuat para relawan, merasa surprise.

Mengingat, di Bandung ini, tidak ada yang tidak kenal Abah Landoeng. Legenda hidup relawan Indonesia ini, memang masih sehat, masih acap keliling-keliling Kota Bandung dengan sepeda ontelnya.

Sepeda ontel itu, tidak hanya berjasa kepada Abah Landoeng tetapi juga kepada seluruh warga Indonesia terutama para guru dan murid.

Berkat sepeda ontel Abah Landoeng itulah, Iwan Fals (legenda musik Indonesia) akhirnya bisa menciptakan lagu “Umar Bakri”. Dulu, profesi Abah Landoeng memang seorang guru.

Saat bertandang ke Sekretariat Sedulur Ganjar Pranowo yang disingkat dengan kata Sergap, Abah Landoeng tidak menggunakan sepeda ontel kelasinya. Dia datang dengan menggunakan ojek motor.

Ini bukan karena Abah Landoeng tengah sakit, tetapi karena ada keperluan dengan salah satu anggota relawan yang tengah kumpul di markas ini. Dia adalah Herri Safiari.

Saat Abah Landoeng datang, pengurus DPW Sergap Jabar yang masih berkumpul di kantor sekretariat usai menyusun program kerja, langsung ngeriung dengannya.

Pengurus yang tengah kumpul saat Abah Landoeng datang adalah Humas DPP Sergap Udi Marsono, Ketua DPW Sergap Jabar, Didie Sudrjat, Sekretaris Dicky Wahyu, lengkap dengan para angota kelompok kerja (Pokja).

Abah Landoeng pun bercerita banyak, terutama seputar dunia relawan.

Menurut Abah Landoeng saat konferensi asia afrika dahulu dia bisa mendapatkan mobil mobil mewah untuk kendaraan para tamu asal beragam negara itu juga karena profesinya seorang guru.

Abah Landoeng juga mengatakan, Indonesia yang berada di lokasi ring of fire gunung berapi, amatlah membutuhkan kesiapsiagaan demi mengatasi bencana, yang tidak kalah pentingnya perlunya kesigapan warga untuk urun rembug terjun di bidang aneka sukaralawan kebencanaan.

Soal relawan kebencanaan, yang jadi spesialisasi Abah Landoeng adalah trauma healing. Ilmu pengetahuan itu didapat Abah Landoeng di era Kolonial Belanda.

“Rasanya masih dapat digunakan bagi para korban bencana alam, tidak terkecuali untuk menolong korban banjir bandang di Garut,” katanya.

Ditanya soal resep sehat di usianya yang nyaris satu abad, Abah Landong mengatakan pikiran yang harus lebih dahulu disehatkan. “Harus dari dalam, hati terutama, hati harus bersih,” pungkasnya. ***

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *