Jakarta, tandabaca.id
Dua WNI korban tragedi Halloween di distrik Itaewon, Seoul, Korea Selatan (Korsel) sudah pulang dari Rumah Sakit (RS). Namun demikian, kondisinya masih dalam dipantau.
“Kita menerima informasi ada 2 WNI yang luka ringan, saat dilakukan pengecekan keduanya sudah tidak berada di rumah sakit. Sudah kembali ke tempatnya masing-masing,” ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (31/10/2022).
Retno juga memastikan Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) dan Dubes Indonesia di Korea akan memantau para WNI usai tragedi Halloween.
“Tentunya Direktur PWNI bersama dengan dubes kita di Seoul dan timnya terus melakukan pemantauan sekiranya ada informasi lain,” tuturnya.
Selain itu, Retno menyebut telah menyampaikan ucapan dukacitanya atas tragedi Halloween di distrik Itaewon, Seoul, Korsel tersebut.
“Untuk Halloween saya sudah sampaikan dukacita baik melalui twitter maupun saya langsung berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri Korsel dan juga dengan Dubes Korsel yang ada di Indonesia di awal-awal peristiwa,” ujarnya.
Pejabat Markas Besar Pusat Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Korsel, seperti dikutip dari Yonhap, menyebut sebanyak 153 korban tewas telah teridentifikasi, 26 di antaranya warga negara asing.
Selain itu 33 korban luka masih dalam kondisi serius serta 116 lainnya luka ringan.
Sementara itu perincian 26 warga asing yang tewas adalah lima dari Iran, masing-masing empat dari China dan Rusia, masing-masing dua dari Amerika Serikat dan Jepang, serta masing-masing satu dari Prancis, Australia, Norwegia, Austria, Vietnam, Thailand, Kazakhstan, Uzbekistan, dan Sri Lanka.
Ribuan orang berdesak-desakan di gang sempit distrik populer tempat ngumpul anak-anak muda Seoul Korsel, serta warga ekspatriat itu. Sebagian besar korban merupakan kalangan remaja dan berusia 20 tahunan. Perempuan muda mendominasi korban tewas, yakni 98 orang.
Gang tersebut merupakan jalan menurun dengan lebar sekitar 4 meter dan panjang 40 meter. Di sisi kedua gang adalah restoran, hotel, dan tembok tinggi.***