Ibu-ibu Berbusana Nasional asal Beberapa Provinsi Indonesia Kunjungi Pesantren

Busana Nasional Indonesia
Puluhan Ibu-ibu berbusana tradisional dari beberapa daerah di Nusantara mengunjungi pesantren dan SMK Rahmat Lil Alamin, Desa Nagrak, Darangdan, Purwakarta, Rabu 24 Agustus 2022.

Purwakarta, tandabaca.id
Puluhan Ibu-ibu berbusana tradisional dari beberapa daerah di Nusantara mengunjungi pesantren dan SMK Rahmat Lil Alamin, Desa Nagrak, Darangdan, Purwakarta, Rabu 24 Agustus 2022.

Ibu dan bapak yang datang ke Purwakarta itu berasal dari lintas komunitas, seperti Aliansi Bandung Cinta Damai (ABCD), Kusalamitra, dan Mawas Centre.

Giat bertajuk Merdeka itu, Melebur bersama Pancasila dan Merah Putih ini dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT 77 RI.

Di lokasi rombongan disambut tari Lengser yang dibawakan Syahru sebagai Aki dan Faisal yang berperan sebagai Ambu.

Setelah itu juga ada parade bendera yang dilakukan para santri dan siswa SMK dengan iringan lagu Sabilulungan. Dilanjut dengan tari penyambutan yang mereka beri nama Wonderfull Indonesia.

Santri dan siswa siswi SMK ini, menutup acara Penyambutannya dengan tarian Sate Maranggi dan tarian Paijo.

Hadir mengikuti prosesi acara penyambutan Kepala Yayasan Pesantren dan SMK Rahmat Lil Alamin, Asep Rahmat, Babinsa Serma Aning Martono, Sekdes Dede Yulianto, Ketua Karangtaruna Kecamatan Darangdan Yoga Triana, Sekretaris Pemuda Pancasila Kecamatan Darangdan Deni Rusdiana, RW 02 Nagrak Yusi Yulianti dan RT 04 RW 02 Nagrak Syarief.

Pengurus Pesantren untuk Santri Putra Sofyan Abdillah mengatakan siswa dan santri berlatih acara penyambutan selama dua minggu.

“Setelah mendapatkan tema baru kita berlatih. Jadi semua yang kita lakukan sudah sesuai tema. Itu makanya ada tarian wonderfull Indonesia di acara penyambutan itu. Semua lagu asal beberapa provinsi di Nusantara dinyanyikan, mulai dari Aceh sampai Papua,” katanya.

Setelah melakukan ramah tamah santri dan siswa SMK digiring untuk masuk ke dalam ruangan agar bisa mendapatkan pembekalan tentang 4 Pilar, pengetahuan soal Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Toleransi dan sebagainya.

Pematerinya, mantan Kepala Pusat PPPPTK Bahasa Dr Hj Teriska R Setiawan M.Ed, Dosen Psikologi Unpad Dra Ati Basuki P.Si, M.Si. dan DPP PSI Furqan AMC.

Ketua Yayasan Rahmat Lil Alamin Asep Rahmat berharap santri dan siswa bisa mendapat banyak manfaat dengan kunjungan Lintas Komunitas yang coba memberi pemahaman kepada siswa dan santri tentang Indonesia dan keberagamannya.

“Bagi saya ini bagus, dan itulah sebenarnya Indonesia,” ungkapnya.

Babinsa Nagrek Serma Aning Martono mengatakan giatan seperti ini bagus, anak anak generasi sekarang inikan nggak seperti generasi dahulu, yang belajar Pancasila dengan mendalam.

“Kalau nggak percaya lihat youtube aja, mereka saat ditanya lambang-lambang di dada Pancasila banyak nggak tahu, rante di bilangnya kalang, pohon beringin dibilang pohon bonsai atau pohon seram,” katanya.

Sekretaris Pemuda Pancasila Darangdan Deni Rusdiana, juga mengatakan apa yang dilakukan lintas komunitas ini baik, dan memang perlu di jaman seperti sekarang ini.

“Kita tahu sendirilah anak-anak sekarang. Pendidikan Pancasilanya nggak seperti kita dulu. Kalau butuh-butuh bantuan, untuk kegiatan di sekitar kawasan sini lagi, kita siap bantu,” ungkapnya.

Ketua Karangtaruna Kecamatan Darangdan Yoga Triana juga membenarkan aksi yang dilakukan lintas komunitas ini mulia, kalau bisa juga harus diikuti oleh komunitas komunitas lain.

“Apalagi kalau sasarannya di sekolah seperti ini, dukung bang. Saya juga melakukan hal seperti itu bang. Kalau saya kan bidangnya di pertanian. Jadi saya banyak berkecimpung untuk membantu petani,” ungkapnya.

Dr Hj Teriska R Setiawan M.Ed mengaku salut dengan respon dari para siswa maupun santri Yayasan Rahmat Lil Alamin saat mendapatkan materi tentang game Pancasila dan Merah Putih yang kami bawakan secara bergantian.

“Direspon baik, dan penuh suka cita,” paparnya.

Saat penutupan acara pun para siswa maupun santri juga mengaku bahwa kegiatan ini baik.

“Materinya bagus saya tertarik, dan jadi lebih mengerti tentang negara Indonesia,” kata Alief salah seorang siswa.***

Responses (3)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *