Bandung, tandabaca.id
Sejumlah masyarakat tergabung di Koalisi Rakyat Bersatu gelar peringatan Kemerdekaan Indonesia ke 77 di Monumen Juang (Monju), Kota Bandung, Rabu (17/8/2022).
Perwakilan dari Koalisi Rakyat Bersatu, Budi Hermansyah menyampaikan bahwa kegiatan di Monju ini ingin kembali menggali semangat nasionalisme dan bela tanah air, serta kesetiaan pada ideologi negara, yakni Pancasila.
“Alhamdulillah yang ikut serta bersama kami ada 109 organisasi dari berbagai latarbelakang baik lintas agama, nasionalis, maupun lainnya yang menegaskan bahwa NKRI sudah harga mati dan final tak ada tawar menawar agar tak tercerai berai sesuai hasil konsensus pendiri negeri,” katanya.
Dia juga menyoroti adanya fenomena sekelompok orang yang dengan terbuka menyatakan ada solusi lain dari bentuk negara yang menjadi masalah, sehingga perlu ada respon dengan bentuk ‘perlawanan’.
“Kami pun bentuk perlawanannya dengan memasangkan spanduk sebagai respon lihat fenomena adanya konvoi yang mendukung khilafah. Kami tuliskan di spanduk bahwa Pancasila yes, Khilafah No. Ini sebagai pembelaan ideologi bangsa,” ujarnya.
Budi juga menuntut Pemprov Jabar untuk segera tuntaskan aturan yang melarang berkembangnya paham radikalisme dan intoleran.
“Kami ingin pemprov dan kabupaten/kota se-Jabar agar serius lakukan pembinaan, pembumian nilai-nilai Pancasila di instansi pemerintahan utamanya di pendidikan. Paling penting kepada aparat hukum untuk bisa tindak tegas ke kelompok atau perorangan yang masih lakukan kampanye dan propaganda terkait khilafah,” katanya.
Selain itu, Budi pun mengajak menjelang tahun politik kepada semua komponen bangsa bisa mengedepankan persatuan nasional demi menjaga keutuhan NKRI,” katanya.
Ditempat terpisah, Ketua Sergap DPW Jabar, Dedie Sudrajat menyatakan dukungannya atas gelaran aksi Koalisi Rakyat Bersatu di Monju.
“Ini seakan menugaskan lagi, kita harus kembali mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila lebih konsisten. Radikalisme dan intoleran, janganlah diberi kesempatan untuk berkembang,” katanya
Dedie menjelaskan, di bidang pendidikan, pemerintah sudah, seharusnya kembali menekankan pentingnya pendidikan Pancasila.
“Khususnya di tingkast SD dan sekolah-sekolah internasional, kurikulumnya harus lebih ketat diawasi. Ini demi menjaga dari adanya bibit-bibit yang mengganggu Pancasila,” pungkasnya.
Sementara itu Ranny Handayani Penanggung- Jawab Koalisi Rakyat Bersatu berharap negeri harus bebas dari radikalisme termasuk siap memerangi fenomena khilafah.
Rosy, dari Komunitas Sepatu Roda ‘Road Skate’ Bringka mengaku senang bersilatrahmi dengan siapapun, terpenting Pancasila dan NKRI harga mati. “Janganlah ada radikalisme dan apalagi itu intoleransi menjadi seperti marak di negeri kita,” pungkasnya.***