Khas  

Jembatan Pelangi Antapani Anti Vandalisme, Maestro Dilawan!

Jembatan Pelangi Antapani
MAESTRO DILAWAN! - Jembatan Pelangi Antapani ternyata tidak hanya unik dalam hal struktur dan teknologinya saja, muralnya juga oke, terbukti anti vandalisme. Kenapa? Maestro Dilawan. (Harri Safiari)

Bandung, tandabaca.id
Jembatan Pelangi Antapani ternyata tidak hanya unik dalam hal struktur dan teknologinya saja, muralnya juga oke, terbukti anti vandalisme. Kenapa? Maestro Dilawan!

Bandingkan dengan Jembatan Pasupati yang kini bernama Jembatan Mochtar Kusumaatmaja. Yang dindingnya setiap saat dipenuhi aksi vandalisme. Dihapus muncul lagi. Begitu seterusnya.

Ini bisa menjadi contoh yang baik, Pemkot Bandung harus belajar. Maestro Dilawan!

Marsudi (45) warga yang tinggal di sekitar Bandung Trade Mall Jalan Ibrahim Adjie Kota Bandung mengatakan warga bangga dengan mural yang ada di Jembatan Pelangi Antapani.

“Kalau pagi dan malam hari, warna dari mural-mural itu muncul kuat. Bagus,” katanya.

Oleh karenanya, jelas Marsudi warga senang, jadi mau ikut menjaga keberadaan mural-mural yang menghiasi jembatan tersebut dari coretan tangan tangan tak bertanggungjawab yang bisa merusak keindahannya.

“Kita semua peduli dengan jembatan ini, oleh karenanya kita semua menjaganya,” katanya.

Syukur alhamdulillah, penjagaan yang dilakukan masyarakat yang tinggal di sekitar jembatan tersebut berhasil.

“Sejak diresmikan lima tahun lalu, Alhamdulillah bersih dari coretan,” katanya.

Disoal kenapa fasos fasum di titik lain selalu jadi sasaran aksi vandalisme, Marsudi mengatakan mungkin karena kurangnya sentuhan seni di dinding dinding itu.

“Mungkin saja karena dinding jembatan ini indah, karena digarap dengan serius seni yang tiada taranya. Mungkin beda dengan dinding-dinding lainnya di Kota Bandung,” terangnya.

Marsudi berkata demikian karena dia tahu, yang garap mural-mural di Jembatan Pelangi Antapani adalah sang Maestro.

“John Martono di lawan, dia maestro besar,” ungkapnya.

The Spirit Of Happiness

John Martono, memberikan tema the spirit of happiness untuk karyanya di Jembatan Pelangi Antapani.

Tema itu dipilih, agar tumbuh rasa apresiasi dan bahagia dari setiap orang yang lewat. “Semua gembira dan masyarakat dapat memberikan persepsi dalam artiannya masing-masing,” ujarnya.***

 

Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *