Khas  

Keteladanan Ali Sadikin dalam Kepemimpinan Transformasional

Ali Sadikin
Guberur DKI Jakarta Ali Sadikin, memandang dua fungsi gubernur yaitu sebagai kepala daerah dan wakil pusat di daerah. (Perpusnas)

Jakarta, tandabaca.id
Ali Sadikin adalah Gubernur ke-7 DKI Jakarta. Menjabat dari tahun 1966 hingga 1977. Banyak yang sudah dia lakukan di era kepemimpinannya, hasil kerjanya juga spektakuler, out of the box.

Karena itulah, nggak heran kalau jejak jejak kepemimpinannya Bang Ali, panggilan akrab untuk Ali Sadikin, hingga saat ini masih jadi bahan pembicaraan.

Kalau meminjam istilah James Mac Gregor Burns –pada tahun 1978, transformational leadership. (kepemimpinan transformasional).

Kepemimpinan transformasional atau transformational leadership adalah sebuah gaya kepemimpinan yang mengidentifikasi perubahan yang diperlukan, menyusun visi yang akan membuka jalan bagi perubahan yang dibuat dan melaksanakan rencana yang diperlukan agar perubahan tersebut terjadi.

Sangat mudah untuk melihat mengapa gaya kepemimpinan transformasional atau transformational leadership ini penting dalam dunia yang senantiasa berubah seperti saat ini.

Visi,
Ali Sadikin memiliki komitmen dan perhatian terhadap masalah kelautan dan pantai, karena aspek kelautan menjadi tolak ukur keberhasilan pembangunan.

Saat menjadi Gubernur, Ali sadikin menghadapi keadaan yang sukar. Namun, Bang Ali, bertekad untuk menjadi “Gubernur yang baik”.

Ali Sadikin sangat mengagumi sosok Soekarno dan Mohamad Hatta. Ia mengakui, bahwa Soekarno merupakan sosok yang mengilhami visi kepemimpinannya ketika ditunjuk sebagai gubernur.
Meskipun mengagumi sosok Soekarno, Ali Sadikin tidak kehilangan sosok dirinya yang teguh pada prinsipnya.

Keteladanan,
Dalam hal keteladanan Ali Sadikin dinilai berhasil menata dan membangun ibu kota Jakarta yang modern.

Integritas,
Sosok Ali Sadikin merupakan jati diri anak bangsa yang memiliki tekad untuk menjadikan Kota Jakarta menjadi Ibukota yang berkembang dan dibanggakan pada tingkat Internasional.

Inovatif,
Dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam bidang kelautan. Di bawah kepemimpinannya, Jakarta mengalami banyak perubahan karena proyek-proyek pembangunan buah pikiran Bang Ali, seperti Taman Ismail Marzuki, Kebun Binatang Ragunan, Proyek Senen, Taman Impian Jaya Ancol, Taman Ria Monas, Taman Ria Remaja, kota satelit Pluit di Jakarta Utara, pelestarian budaya Betawi di kawasan Condet.

Bang Ali juga mencetuskan pesta rakyat setiap tahun pada hari jadi kota Jakarta, 22 Juni.
Bersamaan dengan itu berbagai aspek budaya Betawi dihidupkan kembali, seperti kerak telor, ondel-ondel, lenong dan topeng Betawi.

Ia juga sempat memberikan perhatian kepada kehidupan para artis lanjut usia di kota Jakarta yang saat itu banyak bermukim di daerah Tangki, sehingga daerah tersebut dinamai Tangkiwood.

Selain itu, Bang Ali juga menyelenggarakan Pekan Raya Jakarta yang saat ini lebih dikenal dengan nama Jakarta Fair, sebagai sarana hiburan dan promosi dagang industri barang dan jasa dari seluruh tanah air, bahkan juga dari luar negeri.

Ali Sadikin berhasil memperbaiki sarana transportasi di Jakarta dengan mendatangkan banyak bus kota dan menata trayeknya, serta membangun halte (tempat menunggu) bus yang nyaman. Di bawah pimpinan Bang Ali, Jakarta berkali-kali menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) yang mengantarkan kontingen DKI Jakarta menjadi juara umum selama berkali-kali.

Nasionalisme,

Ali Sadikin memiliki rasa cinta tanah air dan memiliki rasa bangga sebagai bangsa serta memelihara kehormatan bangsa.

Kemampuan mempengaruhi orang lain, Sesuai dengan latar belakang dalam bidang kemiliteran Ali Sadikin memiliki watak yang keras sehingga ia menjadi sosok yang disegani namun memliliki rasa empati kepada masyarakat sekitar.

Pengambilan Keputusan,
Salah satu kebijakan Bang Ali yang kontroversial adalah mengembangkan hiburan malam dengan berbagai klab malam, mengizinkan diselenggarakannya perjudian di kota Jakarta dengan memungut pajaknya untuk pembangunan kota, serta membangun kompleks Kramat Tunggak sebagai lokalisasi pelacuran.

Namun, di bawah kepemimpinannya banyak terdapat inovasi yang majukan kota Jakarta, dan terselenggaranya berbagai hiburan yang menonjolkan dan mempromosikan budaya Jakarta, salah satu contohnya adalah dengan diselenggarakan pemilihan Abang dan None Jakarta.

Berkomunikasi Efektif,

Cara berpikir Ali Sadikin dinilai kontrovesial namun dibalik itu Ali Sadikin memiliki tanggung jawab penuh terhadap pola pikir dan kebijakan yang dibuat.

Kharisma dan Human Nature,

Pemimpin yang dapat mempengaruhi pengikutnya dengan menimbulkan emosi-emosi yang kuat sebagai emosi positif dan emosi negatif.

Memimpin dengan perbuatan,

Pemimpin yang memiliki integritas, berfikir, berkata, berbuat menyangkut tanggung jawab konsistensi, kejujuran, kesetiaan, disiplin.

Empati,

Mendorong orang untuk memberikan yang terbaik dan bekerja penuh suka cita dalam tugas yang sangat berat sekalipun.

Pengembangan Tim,

Ali Sadikin memiliki karakter paternalistik yang artinya bapak yang bersifat nelindungi dan layak dijadikan sebagai tempat bertanya dan untuk memperoleh petunjuk, memberikan perhatian terhadap kesejahteraan bawahannya.

Transparansi,

Ali Sadikin berhati-hati dalam membuat kebijakan pengelolaan anggaran. Ali Sadikin mengganti sistem keuangan defisit aktif dengan system neraca berimbang dinamis, dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan daerah dengan jalan intensifikasi penggalian sumber-sumber baru sesuai dengan hak-hak otonomi daerah.

Profile

Nama : Ali Sadikin,
Tempat Tanggal Lahir : Sumedang, 7 Juli 1926,
Meninggal : Tanggal 20 Mei 2008 (umur 81),

Riwayat jabatan semasa hidupnya,

Wadan Resimen Samudera Pasukan CA IV (1949),
Perwira Operasi CA IV/Pasukan SWK.S V,
Wakil Panglima KKO AL (1950-1953),
Danpusdiklat KKO AL (1954-1959),
Deputi II Panglima Angkatan Laut (1959-1963),
Menteri Perhubungan Laut Kabinet Kerja IV (1963-1964),
Menko Kompartimen Maritim/Menteri Perhubungan Laut Kabinet Dwikora dan Kabinet Dwikora Yang disempurnakan (1964-1966),
Gubernur DKI Jakarta (1966-1977)

(PKA-IV/POK IV/02)

anggota kelompok Diklat Pelatihan Kepemimpinan Administrator IV tahun 2022.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *