Bandung, tandabaca.id
Cuaca yang tidak menentu membuat beragam penyakit muncul dan perlu diwaspadai oleh kita, salah satunya Demam Berdarah Dengue (DBD).
Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk betina Aedes aegypti. Pengidap demam berdarah biasanya mengalami 3 fase, mulai dari pertama kali gejala muncul, hingga fase pemulihan dan sembuh.
Berikut ini 3 fase demam berdarah yang perlu diketahui, sebagaimana dikutip tandabaca.id dari laman halodoc:
1. Fase Demam
Ini adalah tahap awal. Pada fase ini, orang yang terinfeksi demam berdarah mulai mengalami gejala demam tinggi hingga 40 derajat Celsius.
Selain demam, akan muncul gejala seperti mual, muntah, sakit tenggorokan, sakit kepala, muncul ruam merah, nyeri otot, tulang, dan sendi. Fase ini biasanya berlangsung selama 2 sampai 7 hari.
Kondisi yang dipantau pada fase ini adalah jumlah kepingan darah alias trombosit. Sebab, demam berdarah sering mengakibatkan penurunan jumlah trombosit dalam waktu singkat.
2. Fase Kritis
Fase selanjutnya adalah fase kritis. Setelah melewati fase demam, banyak pengidap demam berdarah yang merasa sembuh karena suhu tubuh mulai menurun.
Namun, ternyata penurunan suhu tubuh merupakan fase yang paling berbahaya, sehingga disebut dengan fase kritis. Pada tahap ini, pengidap berisiko mengalami perdarahan dan kebocoran plasma darah.
Kondisi tersebut bisa menyebabkan syok dan berujung pada hilangnya nyawa. Fase kritis terjadi 3 sampai 7 hari sejak demam berlangsung.
Fase kritis membutuhkan pemantauan khusus. Pengidap juga disarankan untuk beristirahat total dan banyak konsumsi air putih agar terhindar dari dehidrasi.
3. Fase Pemulihan
Setelah melewati masa kritis, pengidap akan memasuki fase pemulihan. Fase ini akan terjadi selama 48 hingga 72 jam setelah fase kritis selesai.
Pada fase penyembuhan, cairan yang keluar dari pembuluh darah akan kembali masuk ke dalam pembuluh darah. Dalam kondisi ini, penting untuk menjaga agar cairan yang masuk agar tidak berlebihan.
Sebab, cairan yang berlebihan dalam pembuluh darah bisa menyebabkan kematian akibat gagal jantung dan edema paru.
Saat memasuki fase pemulihan, kadar trombosit pun meningkat dengan cepat dan kembali ke angka normal. Karena itu, penting bagi pengidap untuk beristirahat total dan menjaga kondisi tubuh selama berada dalam tiga fase tersebut.
Bagaimana Penanganan Demam Berdarah?
Sebenarnya tidak ada pengobatan khusus untuk mengatasi demam berdarah. Pengidap harus banyak minum cairan agar tidak dehidrasi. Hubungi dokter segera jika kamu memiliki salah satu dari gejala berikut:
– Penurunan frekuensi buang air kecil.
– Air mata tidak keluar saat menangis.
– Mulut atau bibir menjadi kering.
– Merasa lesu atau kebingungan.
Jika seseorang mengidap demam berdarah parah, maka hal yang harus dilakukan adalah:
– Perawatan medis di rumah sakit.
– Penggantian cairan dan elektrolit intravena (IV).
– Pemantauan tekanan darah.
– Transfusi untuk mengganti kehilangan darah.
Yang Perlu Dilakukan untuk Mencegah Gigitan Nyamuk
Selain vaksinasi, pengendalian populasi nyamuk masih menjadi metode utama untuk mencegah demam berdarah. Selain itu, langkah pencegahan dapat dilakukan dengan:
Gunakan kelambu penghalang nyamuk.
Kenakan pakaian berlengan panjang, celana panjang, kaus kaki, dan sepatu.
– Gunakan obat nyamuk.
– Singkirkan benda apapun di sekitar rumah yang menarik perhatian nyamuk.
Jika kamu mengalami gejalanya, gunakan Halodoc Home Care untuk memastikan gangguan kesehatan yang kamu alami. Halodoc Home Care adalah layanan homecare untuk tes lab, seperti cek demam, cek darah (hematology), tes DBD, tes infeksi menulas seksual (IMS), medical check up, dan imunisasi.
Layanan ini bisa dipanggil ke rumah atau ke tempat kamu berada, di mana saja! Saat ini, layanan Halodoc Home Care bisa di-booking untuk area Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi sesuai ketersediaan.
Setiap pemesanan di Halodoc Home Care akan mendapatkan gratis konsultasi hasil dengan dokter dan tanpa biaya tambahan lainnya. Tunggu apalagi? Yuk, tes sekarang juga!
Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2022. Dengue. Symptoms and Treatment.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Dengue fever.
Patient. Diakses pada 2022. Dengue.