Pangdam III Siliwangi Lakukan Hal yang Tidak Biasa, Jadi ‘Tahanan” di Penjara Militer

Pangdam III Siliwangi
Pangdam III Siliwangi saat jadi 'tahanan' penjara militer di Bandung (Foto: humas kodam iii)

Bandung, tandabaca.id
Untuk mengetahui kesiapan penjara militer super maximum security, buah karya Pomdam III Siliwangi. Pangdam III Siliwangi Mayjen Kunto Arief Wibowo melakukan hal yang tidak biasa.

Mayjen Kunto, menginap semalam di penjara tersebut, bahkan ikut juga dalam simulasi dari mulai dijemput hingga dijebloskan ke dalam sel.

Tidak hanya Pangdam, pejabat Kodam lainnyapun, Kapok Sahli, Asrendam dan para Asisten serta Kabalakdam turut dijemput dan dimasukkan ke dalam Tahanan Pomdam III/Siliwangi.

Dalam simulasi tersebut, Pangdam tetap mendapat perlakuan yang sama , sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Mulai dari penerimaan tahanan, registrasi, pengambilan data, sidik jari, pengukuran tinggi badan, pengambilan foto tahanan, memakai baju tahanan hingga pemeriksaan kesehatan.

Usai rangkaian proses tersebut, Mayjen Kunto lantas masuk ke dalam tahanan dan melaksanakan kegiatan pembinaan. Aktivitas keagamaan juga diikuti.

“Penahanan terhadap Pangdam III/Siliwangi beserta Pejabat Kodam lainnya oleh Pomdam III/Siliwangi, dalam rangka Simulasi Proses Penerimaan Tahanan Militer yang melakukan tindak pidana,” ujar Kapendam III Siliwangi Kolonel Inf Arie Tri Hedhianto dalam keterangannya, Selasa 23 Agustus 2022.

Arie menuturkan simulasi dilakukan untuk mengecek kesiapan operasional penjara tersebut. Termasuk kesiapan dari bangunan penjara militer yang terletak di pusat Kota Bandung ini.

Arie menjelaskan penjara militer ini dilengkapi teknologi canggih. Di mana penjara ini menggunakan implementasi sistem kecerdasan buatan atau AI yang tertanam dalam setiap kamera CCTV.

“Sistem ini bisa mendeteksi adanya perkelahian, keributan, percobaan melarikan diri, pelanggaran batas yang telah ditentukan (intrusion), termasuk bisa mengenali pola wajah (face recognition),” katanya.

Arie menambahkan berdasarkan arahan dari Pangdam, pengecekan juga sekaligus untuk memberi peringatan agar prajurit TNI tak melakukan kegiatan pelanggaran. Adapun penjara super maximum security ini dikhususkan bagi prajurit TNI yang melakukan pelanggaran hingga pidana.

“Khusus untuk TNI yang dititipkan selama proses penyelidikan perkara,” kata Arie.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *