Pangandaran, tandabaca.id
Pencarian terhadap Abdul Rohim, pemandu wisata yang hilang saat bodyrafting di Sungai Pasir Sereh, Cimerak, Pangandaran, sudah memasuki hari ke-7, tetapi belum juga menemukan titik terang.
Pemandu mahasiswa yang tengah melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya, terakhir terlihat tengah bertahan di sebuah batu dekat terjunan air ke-3. Sebelum akhirnya hilang.
Kasat Polairud Polres Pangandaran AKP Sugianto mengatakan, pencarian pemandu wisata itu diberhentikan pada hari ke 7. Pencarian hari terakhir, hanya penelusuran darat saja.
“Belum ada titik temu (keberadaan) korban karena arus kencang dan debit air tinggi menyulitkan pencarian para penyelam,” katanya, Selasa 13 September 2022.
AKP Sugianto mengatakan, pencarian menjadi sulit karena air di dasar sungai sangat keruh. setiap sore sampai malam hujan,” ucapnya.
Dijelaskan AKP Sugianto, petugas sudah sangat bekerja keras, bahkan personel paling kompeten pun sudah diturunkan untuk pencarian korban. “Namun kondisi tidak memungkinkan,” ungkapnya.
Sementara sesuai standar operasional prosedur (SOP) jika pencarian dalam 7 hari belum ditemukan, maka harus diberhentikan.
“Sedangkan pencarian dilanjutkan warga setempat, tetapi kalau ada yang minta bantuan lagi kami siap,” ucapnya.
Komandan Rescue SAR Pangandaran Edwin mengatakan resmi mulai Senin (12/9) tidak ada pencarian lagi korban tenggelamnya pemandu wisata. “Semua tim sudah balik kanan, meskipun korban belum ditemukan,” kata Edwin.
Erwin menjelaskan sungai Pasir Sereh memang terhubung menuju hulu sungai Green Canyon. “Sepanjang jalur itu memang medan sungainya sangat terjal dan licin terdapat batuan besar,” ucapnya.