Banyuwangi, tandabaca.id
Pohon kering, ikon kawah ijen dirusak wisatawan mancanegara (wisman) buaya swafoto, nekat nyender hanya untuk mendapatkan video atau foto. Bagaimana Nasibnya!.
Detik-detik pohon tersebut patah, karena nggak kuat disenderin bule berbaju hitam dan berkupluk hitam itu terekam dalam sebuah video pendek, dan viral di sosial media.
Penasaran, tengok aja akun instagram @terangmedia.
Tampak dalam video, seorang lelaki berbaju hitam celana hitam dan berkupluk hitam lagi nyender di pohon yang ada di bibir tebing kawah ijen.
Saat lagi asik, atur atur posisi yang bagus –karena mau difoto, tiba-tiba dahan bagian atas yang disenderinnya patah, dan pria itu terjatuh.
Untung, tangannya sigap dan bisa mencengkram batang pohon itu, dan dia pun selamat.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah V Banyuwangi Purwantono menjelaskan jika ia baru mengetahui informasi itu.
Kini pihaknya sedang mencari siapa wisatawan yang melakukan aksi berbahaya itu.
“Kami baru mengetahui informasi itu,” kata Purwantono
BKSDA berharap agar kejadian itu tidak terulang kembali, maka pihak BKSDA akan menyiagakan petugas di puncak Kawah Ijen.
“Tetap kami imbau melalui petugas lapangan agar pengunjung berhati-hati dan tidak berada di titik-titik bahaya,” tegasnya.
Menurutnya BKSDA sebenarnya sudah memasang papan peringatan di sejumlah titik red zone atau zona merah yang dinilai berbahaya bagi pengunjung.
Termasuk di lokasi foto kayu kering tempat wisatawan tersebut nyaris jatuh ke jurang.
Purwantono menegaskan jika area itu sangat berbahaya bagi semua wisatawan.
“Memang untuk di lokasi pohon (yang viral), pernah kami pasang papan peringatan karena lokasinya tepat di bibir Kawah Ijen dan sangat berbahaya bagi manusia,” ujarnya.
Papan Peringatan
Namun, ia menyebutkan bahwa kondisi papan peringatan itu saat ini sudah tak nampak lagi di lokasi.
“Spanduknya entah hilang atau gimana. Nanti kami tugaskan lagi kepada petugas agar memasang kembali papan peringatan itu,” imbuhnya.
Lebih jauh Purwantono mengimbau wisatawan di Kawah Ijen tetap mengutamakan keselamatan.
Karena tidak ada yang lebih berharga daripada nyawa seseorang. ***
Response (1)