Bandung, tandabaca.id
Muhammad Rasyid Amrullah Rajasa, pengusaha muda kunjungi Pasar Uleukan, Jalan Pagarsih, Kota Bandung. Untuk melihat keberadaan usaha mikro kecil menengah (UMKM) Percetakan.
Jumlah UMKM Percetakan di Pasar Uleukan Pagarsih banyak mencapai 450 kios. Saat Corona mewabah, jumlah mereka turun drastis, sekarang hanya tersisa 200-an kios saja.
Anak bungsu dari Muhammad Hatta Radjasa ini mengatakan sama seperti usaha kecil menengah lain, UMKM Percetakan juga mengalami keterpurukan sejak terjadinya wabah Corona.
“Langkah yang tepat untuk membangkitkan perekonomian Indonesia pasca Covid 19 adalah memberdayakan para pelaku UMKM,” katanya setelah lihat-lihat Pasar Uleukan Pagarsih.
Agar pertumbuhan perekonomian rakyat bisa lebih cepat lagi, tambah Rasyid, panggilan untuk Muhammad Rasyid Amrullah Rajasa, UMKM masyarakat ini tetap perlu pendampingan.
“Perlu pendampingan dan keberpihakan pemerintah terhadap mereka. Sebab meningkatnya perekonomian rakyat khususnya UMKM akan meningkat juga perekonomian Indonesia,” terangnya.
Ruddy Permana, pemilik kios Kian Santang Mandiri mengatakan Corona membuat UMKM Percetakan yang ada di Pasar Uleukan Pagarsih berguguran.
“Dari 450 kios sebelum pandemi, kini yang masih bertahan hanya sekitar 200 kios saja,” katanya.
“Saya termasuk salah satunya. Karena usaha percetakan ini, awalnya punya orangtua saya. Saya yang nerusin,” ungkapnya.
Ruddy berharap, pasca datang ke Pasar Uleukan Pagarsih, Rasyid Rajasa mau ikut urun rembug membantu pedagang mengembangkan bisnis percetakan seluruh pemilik kios.
“Semoga perhatian dan keberpihakan pemerintah kepada UKM percetakan. Semakin tumbuh,” pungkasnya.***