Bandung, tandabaca.id
Ikatan Alumni (IKA) Resimen Mahasiswa (Menwa) Mahawarman Batalyon XI/Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) selenggarakan Reuni Akbar 2022, di Komplek Gedung UPI Jalan Setiabudi, Bandung, Sabtu 8 Oktober 2022.
Reuni Akbar 2022 yang mengusung tema Mengenang, Berkumpul Bersama, tingkatkan Loyalitas dan Jiwa Korsa ini dihadiri sebanyak 139 alumni dari berbagai angkatan.
Tampak hadir di acara reuni akbar 2022 ini, mewakili Rektor UPI –Kepala Divisi Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni Dr. Jony Rahmat Pramudya, M.Pd, Ketua IKA Menwa UPI 2021- 2025 Dr Asep Sukendar, M.Pd, Ketua IKA Menwa UPI periode 1990-an Drs. Thamrin Gunardi, M.A, serta para senior lainnya.
Kemeriahkan reuni akbar ini pun ditandai dengan hadirnya sajian tari-tarian dari KABUMI UPI, dilanjut acara talk show yang bertemakan sejarah berdirinya Menwa Mahawarman Batalyon XI IKIP Bandung.
Pembicara dalam talkshow, Ketua IKA Menwa UPI periode 1990-an Drs. Thamrin Gunardi, M.A dan Menwa Yon V (IKIP Karyawan) tahun 1967-an Abah Landoeng.
Di acara talkshow ini, kedua pembicara memberikan pencerahan soal kilas balik lahirnya Menwa Mahawarman Yon XI/UPI dan surutnya Menwa Mahawarman Yon V (IKIP Karyawan).
Sempat disinggung juga tentang 14 sosok generasi angkatan pertama Menwa hasil diklat ITB dan UNPAD. Di antaranya ada Salmon Z Tutkey, Acu Suprapman, Aep Burhanudi, Jawira Sidik, Undang Kustia, maman Sonjaya, Alex Kondola, Popo Iskandar, M.N. Kuat Waluyo, Eman Dahman, dan Pepe Hanifah.
“Para perintis Yon XI atau senior lainnya adalah Wawan Sukandar, Djuanda Makara, Ida Hasidah, dan Gani Subrata,” ujar Thamrin Gunadi.
Thamrin juga berterima kasih kepada Abah Landoeng yang bisa hadir di acara ini.
“Hadirnya Abah Landoeng representasi dari ‘Batalyon V’ selaku salah satu senior yang masih hidup,” ungkapnya.
Terpenting Rasa Korsa
Ketua Penyelenggara Reuni Akbar 2022 Drs Harisman mengatakan reuni ini dihadiri alumni dari angkatan pertama hingga angkatan ke-47.
“Tempat pertemuan dirancang movable,” katanya Sabtu (8/9).
Reuni dibuka di Gedung FPMIPA UPI, dilanjut di halaman Gedung Isola atau Bumi Siliwangi “Partere’ sebagai ikon Kota Bandung, dan terakhir di Mako Menwa Yon XI/UPI.
“Terpenting rasa korsa makin lekat, dan kuat, kita bisa kumpul-kumpul silaturahmi kembali,” tutupnya.
Ketua IKA Yon XI/UPI, Dr Asep Sukendar, M.Pd mengatakan bahwa inti dari reuni akbar lintas generasi ini, tidak lain untuk menjalin tali silaturahmi antara sesama alumni maupun dengan organik Menwa Yon XI/UPI.
“Seperti tema yang diusung dalam kegiatan ini, yaitu Mengenang, Berkumpul Bersama, tingkatkan Loyalitas dan Jiwa Korsa, dengan harapan semoga tali silaturahmi ini akan tetap selalu terjaga,” ungkapnya.
Sementara itu, perwakilan alumni Angkatan ke-VII/1979, Herri Permana dan Dadan Sukendar senang masih bisa kumpul lagi dengan teman-teman.
“Ini momen bahagia bagi yang bisa mengalaminya, dan bagi yang berhalangan. Saat ini bisa melalui medsos secara virtual. Adapun bagi yang terkendala karena sakit, lalu tidak bisa hadir, terutama faktor usia, kami doakan semoga lekas sembuh,” katanya.
Podcast Khusus
Bagi pasangan tuan rumah, Komandan dan Wakil Komandan Menwa Yon XI/UPI, Abdul Wahab dan Arisnandana juga mengucapkan syukur karena perhelatan reuni akbar ini bisa berjalan lancar tanpa ada kendala.
“Bersyukur semua rangkaian acara berlangsung tertib dan cuaca pun mendukung tidak hujan saat berfoto bersama di halaman gedung Isola,” katanya.
Abdul Wahab dan Arisnandana juga sangat senang karena reuni akbar 2022 ini juga dihadiri Abah Landoeng (96 tahun).
Abah Landoeng menurut Wahab adalah legenda karena pernah ikut pada Menwa Yon V (IKIP Karyawan) pada tahun 1967-an.
“Patut disyukuri, ternyata ada sosok Abah Landoeng. Setidak-tidaknya mengetahui mengapa Menwa Yon V (Karyawan) surut atau seakan menghilang. Hingga muncul Menwa Yon XI ditengah kemelut era-65-67-an,” ungkapnya.
Arisnandana menambahkan, mengingat masih ada Abah Landoeng nanti akan dibuatkan podcast khusus bersama pak Thamrin dan senior-senior Menwa Mahawarman Yon XI/UPI lainnya.
“Biar tambah jelas, apa dan bagaimana Menwa Yon V, dan munculnya Yon XI, kemudian. Hingga kini, yang masih simpang siur, kan?” ungkapnya.
Abah Landoeng saat bincang-bincang dengan wartawan usai talkshow mengakui apa yang mengemuka di acara talkshow tadi betul-betul sebuah pencerahan.
“Saat itu pernah ikut pada Yon V (IKIP Karyawan) ini, namun karena gejolak politik pada tahun 1967 sempat simpang-siur, Abah dan kawan-kawan akhirnya dikirim ke Kalimantan Utara saat ini Malaysia.
Sekembali dari Malaysia, Abah Landoeng merintis sekolah dan menjadi guru di SMPN 2 dan SMPN 5 serta juga di SMAN 3 Bandung.
Fokus Abah
“Nantilah akan Abah gali kembali tentang hal ini, karena kan fokus Abah sejak dulu ke bidang pendidikan dan lingkungan hidup saja“ ujarnya.
Saat acara berlanjut ke halaman Gedung Isola Abah Landoeng mengatakan gedung ini dulu adalah gedung yang terlarang bagi pribumi, tapi bagi Abah tidak.
”Di sini dulu pada tahun 1944 sebelum Jepang datang, pribumi kala itu tidak boleh masuk ke gedung ini. Beruntung Abah cukup sering masuk dan bermain di Gedung Isola saat itu,” katanya.
Abah Landoeng tidak dilarang karena saat itu dia bekerja sebagai ballboy sekaligus pelatih tenis di Taman Maluku, yang dulu hanya boleh digunakan oleh kalangan kolonial Belanda.
Abah Landung mengatakan, hari ini saat berdiri di halaman Gedung Isola ini jadi seperti mengenang kembali masa-masa pahit dan manis kala itu.
“Bersyukur kita sekarang sudah merdeka,” katanya sambil mengajak guyub “Marilah kita kembali guyub, bangsa ini, agar tidak terpecah.”
Yon X Bukan Sepuluh
Huzainal anggoya Menwa Yon XI IKIP Bandung angkatan ke-3 Tahun 1968 yang datang belakangan ke acara Reuni Akbar, melengkapi kisah surutnya Menwa Yon V.
Menurut Hazainal, kala itu memang ada pembentukan Divisi khusus yang dinamai Yon X ( Yon X Bukan Sepuluh) yang dipersiapkan SK nya dari Kodam VI Siliwangi (Kodam III saat ini) untuk membantu TNI ke Kalimantan. Kemudian Menwa Karyawan Yon V tidak melebur ke Yon XI:
“Faktanya, seperti berdampingan namun keberadaan Yon V berangsur-angsur menghilang. Ini cocok seperti yang diutarakan Abah Landoeng itu,” ujarnya.
Oleh karena itu, Huzainal juga mengapresiasi atas kehadiran Abah Landoeng di acara ini. “Salut untuk Abah Landoeng,” pungkasnya. ***
Ries/Harri/Haris
Responses (2)