Khas  

Saat Superhero Jalan Bengawan Dipaksa Ikut Uji Nyali

Paris van Java heuheuy deudeuh
UJI NYALI - Lampu Sorot untuk sosok-sosok superhero di Jalan Bengawan pada hilang. Akibatnya, jagoan ini harus ikut uji nyali setiap malam. (foto harri safiari)

Bandung, tandabaca.id
Ketua DPRD Jabar Taufik Hidayat memang mengatakan julukan Paris van Java untuk Kota Bandung, sekarang rasanya nggak pas lagi, kalau mau diistilahkan dengan jargon iklan produk film tempo doeloe, sudah nggak sesuai warna aslinya.

Penasaran dengan apa yang diungkap oleh orang pertama di DPRD Jawa Barat ini, baca tulisan sebelumnya berjudul “Bandung Tak Seindah Warna Aslinya, Sekarang Julukannya Paris van Java Heuheuy Deudeuh“.

Saat itu, julukan yang diheureuykan, politisi Partai Gerindra dari daerah pemilihan Sumedang Majalengka Subang (SMS) adalah Paris van Java Heuheuy Deudeuh.

Heureuy diucapkan mengingat, saat itu politisi yang memulai kariernya dari dunia militer ini mengkritisi keberadaan sudut-sudut kota tempat tinggalnya khususnya masalah infrastruktur.

Keesokan harinya, saat wartawan kembali menyambangi rumah pribadi Taufik Hidayat, yang lokasinya masih di Kota Bandung Jalan LLRE Martadinata, tuan rumah kembali cerita soal kondisi lain dari Kota Bandung.

Kali ini dia berkisah soal sarana prasarana yang juga sudah nggak asik di matanya, prihal superhero yang dipaksa ikut ujinyali di Taman Super Hero Jalan Bengawan, Kota Bandung.

Maksudnya jagoan pembela kebenaran di cerita fiksi produksi marvel itu, sudah nggak jago lagi, jaga lampu yang ada di kakinya saja sudah nggak mampu, apalagi jaga kedamaian kota, provinsi, negara dan dunia.

Akibat ulah tangan-tangan jail itu, dan kurangnya penjagaan dari pengelola sarana prasarana setiap malam super hero itu dipaksa ikut uji nyali.

Hahaha….apa kalau superhero nyerah dia melambaikan tangan juga.

Tidak hanya prihal lampu, papan keterangan soal sosok superhero yang simaksud juga sudah nggak bisa dibaca lagi, selain hurufnya sudah pudar kotor dan banyak coretan juga.

Depe, juru parkir di turunan Jalan Anggrek simpang Jalan Jamuju mengatakan di kawasan tempatnya mengais rejeki ini setiap hujan selalu banjir.

“Rieut (pusing) sudah sejak lama ruas jalan anggrek bila hujan sedikit saja langsung tergenang banjir sampai ke tengah jalan. Sebab drainase tertutup sampah,” katanya.

Karena banjirnya nggak bisa langsung surut, Depe menduga banjir itu tidak hanya terjadi karena persoalan sampah tetapi ada faktor lainnya.

“Diduga ada kesalahan kontruksi, pokona mah kalau hujan mangpet we (pokoknya kalau hujan banjir saja),” katanya.***

 

Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *