Simsalabim Gang Lurah Instagramable, Cocok untuk Swafoto

Simsalabim Gang Lurah Instagramable,
SWAFOTO - Simsalabim Gang Lurah Insagramable Banget kawasan yang semula biasa-biasa aja, sekarang jadi asik, ramai didatangi warga untuk sekedar swafoto lalu diuplaud di sosial media. (Foto Irvan Siagian)

Jakarta, tandabaca.id
Simsalabim Gang Lurah Instagramable, kawasan ini semula biasa saja, sekarang ramai didatangi warga, cocok untuk tempat swafoto, dan diupload di sosial media.

Marni salah satu emak-emak asal lingkungan sekitar Sabtu 3 Desember 2022, terlihat tengah main bersama anak-anaknya, lalu foto-foto di sana.

“Hehe..malu jadinya. Abis tempatnya keren, bagus banget,” katanya.

Dijelaskan Marni, ini salah satu titik di Kelurahan Petamburan yang baru saja digerebek warga dan pamong untuk dibenahi.

“Jadi asik kan tempatnya, dulu mah biasa-biasa aja, sekarang jadi warna warni. Enak dilihatnya,” terangnya.

Lurah Petamburan, Rian Hermanu menjelaskan gang lurah, ditata karena termasuk satu, dari beberapa titik yang dicanangkan untuk dirapihkan, sebagaimana instruksi Pj Gubernur.

Dijelaskan Rian, titik itu digarap keroyokan, atau gawe barang aparatur sipil negara (ASN), pasukan warna-warni, satuan tugas bina marga (Satgas BM), petugas sumber daya air (SDA).

Selain itu juga ikut, petugas pertamanan dan kehutanan kota, petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU), dan tidak terkecuali, warga terutama warga RT 009 RW 01 Petamburan.

Rian juga menjelaskan, tidak hanya namanya yang unik, gang lurah itu memang berbeda, ukurannya, panjang gang 150 meter dan lebarnya hanya 1,5 meter.

Gang itu selanjutnya ditata dengan alat-alat seadanya, seperti ada pernak pernik lampion, barang bekas tutup botol.

Tidak hanya itu, dinding pembatas yang mengapit gang itu juga dimural dengan gambar pemandangan di pegunungan, hewan dan gambar-gambar lain yang tentunya harus punya pesan moral.

Soal pemilihan gang lurah sebagai titik penataan wilayah, Rian mengatakan karena kawasan itu memang butuh sentuhan, dari yang semula biasa biasa saja jadi nggak biasa.

“Karena memang, kawasannya butuh sentuhan, tangan-tangan terampil,” terangnya. (Is)

BACA JUGA

Jalan Tambak Menteng Mirip Kawasan Wisata, Asisten Ekbang Jelaskan Ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *