Bandung, tandabaca.id
Setelah Komunitas Penyanyi Jalanan (KPJ) kini giliran Moonreker yang tergerak untuk membersihkan sudut sudut Kota Bandung yang kondisinya sudah tidak lagi enak dipandang mata. Banyak coret-coretan di fasilitas umum (Fasum) dan fasilitas sosial (Fasos).
Moonraker adalah salah satu klub motor hobi di Indonesia yang secara hukum masuk dalam kategori legal. Moonreker pertama kali terbentuk di Kota Bandung.
Snowball effect ini diawali dengan celotehan Ketua DPRD Jabar Taufik Hidayat saat ditanya wartawan soal Kota Bandung yang terkenal dengan julukan Paris Van Java-nya.
Saat itu, Brigjen TNI (Purn) itu bilang, Bandung sudah tidak seindah warna aslinya, julukannya yang pas saat ini Paris Van Jave Heuheuy Deudeuh. (Link) Ada juga (link) ini
Tidak hanya mengkritik, Taufik Hidayat juga melakukan aksi nyata dengan mengerahkan dua pekerjanya, mengosek (membersihkan) coretan-coretan di beberapa sudut kota terutama di areal yang berada di kolong jembatan layang non tol Mochtar Kusumaatmadja (dulu namanya Pasupati). (Link).
Gerakan ini terang membangkitkan kesadaran masyarakat untuk ikut membantu, dan keesokan harinya (Senin 19 September 2022) KPJ bergerak untuk kembali membersihkan beberapa sudut kota Bandung juga. Kawasan yang disasar, Dago, masih di seputaran kolong jalan layang non tol Mochtar Kusumatmadja.
Hari ini, Selasa 20 September 2022, Moonreker yang bergerak, khususnya Moonreker Sukagalih, Kota Bandung. Aksi yang dilakukannya adalah, poles median jalan, masih di kawasan Dago tepatnya di areal dekat Jalan Dayang Sumbi hingga ke Pasar Simpang Dago.
Wakil Ketua Moonreker Sukagalih Kota Bandung, Ghifari alias Dongdong mengatakan dalam giat Selasa 20 September 2022, teman-teman Moonreker poles media jalan. Tujuannya agar Bandung kembali Indah.
“Lumayan juga sih panas dan debu. Tapi kami senang dan ridho sekali. Ini biar Bandung bersih dan bebas dari vandalisme,” katanya. Saat kasih penjelasan Ghifari didampingi rekannya Sidik alias Babeh selaku Humas Moonraker Sukagalih.
Soal dana beli cat dari mana, Sidik dengan blak-blakan bilang murni dari kenclengan (tabungan sesama teman).
“Kalau mau tahu. Ini mah murni kenclengan. Ditambah beberapa simpatisan,” ungkapnya.
Siang harinya, Selasa sekitar pukul 10.00 WIB, Abah Landung (96), relawan legendaris yang sudah mengabdi untuk Indonesia sejak era Kolonial bahkan pernah ikut kerja paksa di jaman romusa datang.
Abah Landung. Sosok inspirasi Iwan Fals di lagu berjudul Umar Bakri datang lengkap dengan kendaraan yang telah jadi ciri khasnya, sepeda ontel.
Tanpa banyak bicara, legenda pengumpul mobil-mobil mewah bagi tamu negara yang ikut konferensi Asia Afrika di tahun 1955 ikut mencat media jalan.
Kehadiran Abah, membuat anak-anak muda yang tengah menepi untuk sekedar berteduh karena panas yang menyengat, malu. Mereka pun tak ragu untuk berpanas-panasan lagi, untuk cat median jalan.
“Sumbangsih Abah kali ini mungkin kecil dan sedikit saja. Semoga bisa mengilhami kaum muda untuk setiap hari beberesih di lingkungannya. Apa saja, harus kita bersihkan, dari kekotoran yang macem-macemlah,” ujar Abah landoeng yang sosoknya dijadikan anutan untuk pencegahan perbuatan rasuah oleh KPK (Komite Pemberantasan Korupsi).
Tak lama kemudian, Ketua DPRD Jabar Taufik Hidayat, tokoh utama dibalik gerakan massa bebersih kota Bandung dari aksi vandalisme ini juga terlihat turun gunung, untuk mensuport massa Moonreker.
“Saya tahu barudak Moonraker ini, ya dari medsos barusan. Ada baiknya, saya ikut hadir, mendukung prakarsa beberesih ini. Ini bikin saya kagum barudak Moonraker, sekarang beda jauh, mau turun ke jalan dan peduli kebersihan kotanya,” jelas kang Taufik Hidayat.
“Kalau kota ini bersih dan indah, ini kan contoh baik bagi 26 kota dan kabupaten di Jabar,” pungkasnya. ***
Responses (3)