Tim DJN 2024 Dilepas, Menelusuri Hutan Bakau Belitung dengan Kayak

Tim DJN 2024 Dilepas
Tim Dayung Jelajah Nusantara (DJN) 2024 dilepas. Menelusuri hutan bakau Belitung yang terkenal dengan buaya-buaya yang ganas dengan menggunakan perahu kayak.(Foto Rivansyah Dunda)

Bandung, tandabaca.id
Tim Dayung Jelajah Nusantara (DJN) 2024 dilepas. Akan menelusuri hutan bakau Belitung yang terkenal dengan buaya-buaya yang ganas dengan menggunakan perahu kayak.

Tim DJN 2024 dilepas di Eiger Store Jalan Sumatera No23, Bandung, Senin 5 Agustus 2024. Tema kegiatannya Ekspedisi Sea Kayak Belitung.

Personel yang terdiri dari 12 pendayung dan 6 pendukung siap menelusuri alam Belitung selama 30 hari mulai bulan Agustus 2024 hingga September 2024 mendatang

Ketua Umum Ekspedisi Dayung Jelajah Nusantara Wanadri, Yoppi R Saragih mengatakan ekspedisi DJN kedua tahun 2024 ini memilih Belitung sebagai tujuan utama.

Pasalnya, tegas Yoppi, Belitung menyimpan banyak cerita sejarah kepulauan di nusantara, juga menjadi jalur nadi bumi yang menyediakan bukti nyata kekayaan sejarah geologis.

“Ekspedisi Sea Kayak Belitung berharap akan menemukan kisah baru dari Pulau Belitung, rumah bagi masyarakat yang terkenal dengan semangat pluralitas serta kesederhanaan namun juga pekerja keras,” jelasnya.

Dalam ekspedisinya, Tim DJN 2024 akan berupaya menangkap pesona dan inspirasi dari salah satu pulau di Nusantara dengan sebuah sudut pandang baru, sudut pandang dari pesisir Belitung.

Dijelaskan Yoppi, dalam setiap ekspedisinya, Wanadri selalu mengajak berbagai pihak untuk kerja bersama.

“Dengan keterlibatan banyak pihak maka syiar kebangsaan, yang dicanangkan melalui ekspedisi, akan semakin kuat dan menjangkau khalayak luas — menyapa seluruh anak bangsa,” katanya.

Yoppi menambahkan, adapun total jarak pengelilingan Pulau Belitung ini adalah sepanjang kurang lebih 439 km, dan bakal disusuri menggunakan kayak laut dengan menelusuri pesisir.

“Tim DJN yang terdiri dari 12 pendayung dan 6 pendukung menziarahi alam Belitung selama 30 hari mulai bulan agustus hingga september 2024 mendatang, dan akan melaksanakan sirkumnavigasi atau menelusuri perairan pesisir Belitung searah jarum jam. Titik memulai dan mengakhiri ekspedisi akan berada di Tanjung Kelayang Reserve,” katanya.

Sebelumnya Menelusuri Pesisir Flores

Dalam kesempatan yang sama, owner eiger Ronny Lukito mengatakan keterlibatan Eiger dalam ekspedisi DJN kali ini bukan yang pertama, dalam ekspedisi sebelumnya menyusuri pesisir Flores (1.095 km) di tahun 2023, Eiger pun memberikan dukungannya kepada tim DJN yang mengembara menggunakan kayak laut.

“Ekspedisi DJN yang digagas oleh Wanadri, memiliki kesamaan visi dengan apa yang dijalankan Eiger selama 35 tahun berkarya di Indonesia,” katanya.

Penjelajahan ini, kata Roni, mendapat dukungan dari Eiger, karena tim ekspedisi akan menemukan berbagai kekayaan sosial budaya juga alam. Memunculkan berbagai ide dan inovasi untuk saling mengenali dan menjaga apa yang telah ditemukan.

“Apalagi penjelajahan dengan kayak laut memungkinkan tim DJN mengenali pesisir sebuah pulau dengan teliti dan lengkap. Kayak laut mampu menjelajah area sulit dicapai oleh petualang yang menggunakan kendaraan darat maupun kapal besar,” tegas Ronny.

Sebagai brand penyedia perlengkapan luar ruang yang berfokus pada tropical adventure, tegas Roni, pihaknya juga sedang berupaya untuk menggarisbawahi dampak nyata dari perubahan iklim pada alam pesisir Indonesia.

“Tim Dayung Jelajah Nusantara akan menyusuri pesisir, merekam langsung kondisi pesisir Indonesia, menyampaikan kondisi nyata tentang upaya pelestarian ekosistem pesisir. Seiring dengan langkah yang sedang dilakukan Eiger untuk melakukan konservasi mangrove di berbagai pesisir di Indonesia,” pungkasnya.***

Responses (2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *