Ujian Akhir Semester Siswa SMA, SMK dan SLB Cianjur Diundur

Ujian Akhir Semester Diundur
PELAJAR - Kadisdik Jabar, Dedi Supandi saat memberikan motivasi dalam Seminar Pelajar di SMKN 1 Garut, Sabtu (19/11/2022). (Foto Istimewa)

Bandung, tandabaca.id
Ujian Akhir Semester (UAS) bagi siswa SMA, SMK dan SLB di Kabupaten Cianjur diundur hingga Januari 2022. UAS sedianya akan dilakukan 5 -17 Desember 2022.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan UAS yang rencananya akan dilakukan tanggal 5-17 Desember khusus Cianjur diundur.

“UAS khusus Cianjur, kami mundurkan. dimulai tanggal 9 Januari 2023,” katanya, Jumat 3 Desember 2022.

Dijelaskan Dedi, khusus Cianjur tidak hanya UAS yang diundur, rangkaian kegiatan setelah UAS seperti pembagian rapot otomatis juga diundur, karena menyesuaikan waktu UAS.

Diundurnya UAS khusus Cianjur, terang Dedi Supandi dilakukan sesuai dengan ketentuan dari rapat koordinasi penanganan gempa bumi Cianjur.

“Setelah itu, pembagian rapot dan libur sekolah dari tanggal 25 Desember 2022-6 Januari 2023, baru masuk sekolah lagi tanggal 9 Januari,” ungkapnya.

Hal lainnya, terang Dedi Supandi, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Cianjur, dilakukan dengan menggunakan dua metode, yaitu daring dan hybrid.

Kedua metode ini, ujar Dedi Supandi, bisa dipilih oleh satuan pendidikan, untuk diterapkan pada siswa-siswi yang terdampak gempa.

“KBM itu, saya serahkan pilihannya ke satuan pendidikan. Jadi ada yang full daring, ada yang hybrid, dan ada yang bagi shift antara pagi dan siang karena sekolahnya terdampak, ada juga yang melakukan pembelajaran darurat,” ungkapnya.

Bangunan Sekolah

Kadisdik Jabar menjelaskan, saat ini penanganan gempa Cianjur sudah memasuki pekan kedua. Dari peristiwa ini banyak masyarakat yang menjadi korban jiwa. Rumah hingga bangunan sekolah juga banyak yang ambruk akibat gempa magnitudo 5,6 ini.

Bupati Kabupaten Cianjur, Herman Suherman mengatakan, kerugian materiil total rumah rusak sebanyak 63.229 unit, rusak berat 26.237, rumah rusak sedang 14.196 unit, dan rusak ringan sebanyak 22.796 unit.

Di sisi lain ada pula Infrastruktur rusak, sekolah rusak 421 unit, tempat ibadah 170 unit, fasilitas kesehatan rusak 14 unit, dan gedung kantor rusak 17 unit.

“Kecamatan terdampak masih tetap 16 kecamatan, yang terdiri dari 151 desa. Penjangkauan logistik ke lokasi sulit masih dilakukan dengan kendaraan roda dua. Posko masih terus me-monitor terkait dengan penyaluran logistik yang belum maksimal,” kata dia. ***

BACA JUGA

Disdik Jabar Siap Bangun Sekolah Darurat Bagi Siswa Korban Gempa

138 Ruang Kelas Rusak Pasca Gempa Cianjur, Disdik Siapkan Trauma Healing

 

Writer: RiesEditor: Achmad

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *