Jakarta, tandabaca.id
Indonesia tersingkir di babak 16 besar cabor Sepakbola Asian Games, gacornya peran Sananta dipertanyakan, Coach Indra Sjafri bela dengan penjelasan seperti ini.
Indonesia kalah 0-2 dari Uzbekistan di babak perpanjangan waktu, sebelumnya kedua tim bermain imbang tanpa gol selama 90 menit pertandingan waktu normal.
Indonesia tersingkir, dua gol kemenangan Uzbekistan dicetak oleh Sherzod Esanov masing-masing pada menit ke-92 dan 120+1.
Gol Indonesia pada menit ke-110 dianulir oleh hakim garis. Ramadhan Sananta berdiri offside saat menjaringkan bola dengan sundulan meneruskan tendangan bebas.
Selepas pertandingan, Indra Sjafri menjawab pertanyaan awak media tentang Gacornya Peran Sananta di kubu Indonesia. Maklum, striker Persis Solo itu baru tiba usai Indonesia lolos ke babak 16 besar.
“Sepak bola itu permainan tim, jadi tidak hanya cukup Sananta. Permainan Sananta bagus, tapi sepak bola adalah permainan kolektif yang dimainkan oleh 11 orang dan tidak boleh ada eror. Kalau ada eror berarti akan ada masalah,” ujar Indra Sjafri.
“Oleh sebab itu saya berterima kasih kepada Persis Solo yang telah memberikan pemainnya untuk hadir ke sini dan kami sangat terbantu dan semua pemain juga mengapresiasi Sananta bisa ada di China,” tambahnya.
SEJATINYA CUKUP BERPENGARUH
Kehadiran Sananta di babak 16 besar sejatinya cukup berpengaruh terhadap agresivitas lini serang Indonesia. Striker 20 tahun itu bahkan sempat menggetarkan gawang Uzbekistan di babak pertama perpanjangan waktu.
Sayang, wasit menilai Sananta lebih dulu berada di posisi offside sebelum menyambut umpan tendangan bebas Rizky Ridho dengan sundulan mautnya.
Lini depan Indonesia memang kurang greget tanpa kehadiran Sananta. Garuda Muda hanya mampu mencetak dua gol ke gawang Kirgistan di babak penyisihan Grup F melalui Ramai Rumakiek dan Hugo Samir.
Kekalahan dari Uzbekistan praktis menghentikan mimpi Indonesia lolos ke babak perempat final. Terhenti di babak 16 besar jadi pencapaian tertinggi Indonesia di ajang ini dalam kurun hampir empat dasawarsa terakhir. ***