Hari Santri, Kyai dan Santri Memperjuangkan dan Mempertahankan Kemerdekaan

Hari Santri
Sekjen Kementerian Agama RI Nizar Ali pada peringatan Hari Santri di Indramayu, Jawa Barat, Kamis, 27 Oktober 2022.

Indramayu, tandabaca.id
Hari Santri merupakan pengingat atas jasa para kyai dan santri dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekan Indonesia. Di Jabar ada, KH Zainal Mustafa dan KH Noer Ali

Sekjen Kementerian Agama RI Nizar Ali mengatakan hal tersebut di atas pada Hari Santri di Indramayu, Jawa Barat, Kamis, 27 Oktober 2022.

Nizar Ali menjelaskan sejarah mencatat kyai dan santri tidak pernah berhenti melakukan perlawanan terhadap penjajah. Di Jawa Barat tokohnya adalah KH Zainal Mustafa dari Singaparna, Tasikmalaya, dan KH Noer Ali yang dikenal sebagai Singa Karawang Bekasi.

“Beliau-beliau ini adalah sosok yang tegas menantang kolonialisme dan tokoh pemimpin yang memimpin langsung sejumlah pertempuran di masa revolusi demi tegaknya Republik Indonesia,” sambung Nizar.

Nizar menyampaikan bahwa kala itu para santri dan kiai turun secara langsung dalam pertempuran di wilayah mereka masing-masing. Mereka banyak yang gugur di medan juang. Momentum hari santri ini menjadi suatu gelaran untuk mengenang jasa-jasa dan menghormati perjuangan kaum santri.

“Sejak diumumkan, tanggal 22 Oktober 1945, sebagai Resolusi Jihad, ini membakar seluruh lapisan masyarakat untuk berjuang melawan penjajah,” kata Nizar

BACA JUGA : 

Santri dan Ulama Sulsel Dambakan Pemimpin Bersahaja, Serukan Ganjar Presiden 2024

Hari Santri 2022 mengangkat tema ‘Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan’. Menurut Nizar, tema ini menegaskan kembali kiprah kesejarahan santri yang senantiasa menemani republik ini, baik sebelum, saat, maupun setelah merdeka.

“Tema ini sekaligus ingin mengingatkan bahwa hingga kini santri sudah berkiprah di berbagai bidang, baik politik, ekonomi, pendidikan, dan lebih-lebih agama,” papar Nizar.

Kata Nizar, meski sudah berkiprah di berbagai bidang, santri tidak boleh dan tidak akan melupakan tugas utamanya dalam menjaga agama.

“Menjaga agama adalah menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Sebab, tidak ada satu pun agama yang mengajarkan umatnya untuk merendahkan martabat kemanusiaan. Boleh jadi kita berbeda suku, bahasa dan agama. Tapi kita semua bertemu pada satu titik persamaan yaitu sama-sama manusia,” kata Nizar.

Nizar juga menegaskan bahwa Hari Santri tidak hanya milik kalangan pesantren dan ormas tertentu. Hari Santri adalah milik segenap masyarakat Indonesia.

“Terima kasih kepada seluruh jajaran Kanwil Kemenag Jabar, PWNU Jabar, masyarakat, dan seluruh yang terlibat mensukseskan peringatan Hari Santri 2022,” tutup Nizar.

Tampak hadir, anggota DPR RI Komisi VIII, Selly Andriany Gantina, Kakanwil Kemenag Jabar dan jajaran, Forkopimda, pimpinan pondok pesantren, ormas, dan lembaga keagamaan se-Jabar. ***

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *