Anak-anak SMK DS Tangerang, Geruduk GP-C59, Loh Kok Ngomongin Ini

Anak-anak SMK DS Tangerang
OWNER C59 Marius Widyarto saat jadi guru di acara outing class anak-anak SMK DS Tangerang di Great People C59 Jalan Merak No.2 Coblong, Kota Bandung, Selasa 14 Februari 2023. (Foto Achmad Ariesmen)

Bandung, tandabaca.id
Anak-anak SMK DS Tangerang antusias mengikuti paparan soal industri kaos dari Owner C59 Marius Widyarto, Selasa 14 Februari 2023. Loh kok ngomongin ini juga.

Semua tidak lain dikarenakan, saat menerima siswa SMK Dharma Siswa (DS) –yang tengah melakukan kunjungan industri, sang pemapar menggunakan bahasa yang mudah dicerna, oleh milenil. Apa itu?

Mas Wied, panggilan karib dari Marius Widyarto dalam memberikan penjelasan, membahasakan dirinya sebagai Mas Wied, bukan sebagai guru, pengusaha. Tak membeda-bedakan kasta.

Namun tetap saja, calon-calon enterpreuner muda itu, terlihat kagok, membahasakan pengusaha terkenal itu, dengan sebutan mas Wied, aja. Namun, mas Wied tetap enjoy.

MAU JADI BOS SEMBAKO

Dalam kunjungan industri di Great People C59 itu, siswa tidak hanya diajarkan soal teori menjadi pengusaha, prakteknya juga ada.

Karena Great People C59 (GP-C59), adalah industri kaos, maka siswa SMK DS Karawaci Tangerang juga, mendapatkan pelajaran cara nyablon.

Pemateri dalam kunjungan itu tidak hanya owner C59 tetapi juga ada Agus Setiawan, CEO GP-C59. Paparan dari pengusaha sepatu yang acap disapa Agus Irvshoes, juga asik.

Muhamad Artandi Wijaya, siswa kelas X Desain Kumunikasi Visual mengakui kunjungan industri di Great People C59 (GP-C59) asik. Paparan pak Wied mudah dicerna.

“Asik paparannya enak didengar, dan mudah dicerna,” ungkapnya.

Oleh karena itulah, Artandi mengaku, semakin percaya diri (pede) untuk menjadi pengusaha.

“Mau jadi pengusaha juga, mau buka toko sembako, foto kopi, apa aja kan banyak tuh yang bisa dikembangin dengan ilmu dari DKV,” ungkapnya.

NYEREMPET NGOMONGIN BOM BALI

Saat dites, soal ketajamannya dalam memahami penjelasan Mas Wied, tanpa sungkan Artandi, menjelaskan hal yang tidak terduga.

“Yang saya tangkap perjuangan pak Wied yang dari enol, sama pacarnya, yang sekarang sudah menjadi istri,” katanya.

“Saya salutnya, perjuangan bapak Wied dari enol, dan bisa sampai sekarang, punya banyak cabang. Padahal pak Wied kan, usahanya pernah terdampak saat terjadi geger bom Bali,” tambahnya.

Maksudnya, dulu saat Mas Wied, tengah melakukan ekpansi, perluasan cabang, usahanya, terutama yang di Bali, goyah gegara terjadinya bom bali 2002, belakangan disebut kasus Bom Bali 1.

GURU MELURUSKAN

Abdul Basit, guru dari SMK Dharma Siswa yang juga bertindak sebagai pimpinan rombongan mengatakan kunjungan industri ini diikuti oleh 150 peserta, berangkat dari Karawaci Tangerang dengan tiga unit bus.

“Semuanya siswa kelas X SMK Dharma Siswa,” katanya. Untuk guru pendampingnya 21 orang.

Basit juga menjelasan, peserta kunjungan tidak hanya berasal dari jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) tetapi juga dari jurusan lainnya.

“Jurusan Teknik Komputer Jaringan (JTK) dan Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran (OTKP),” katanya.

Dijelaskan Basit, di Bandung peserta kunjungan industri ini sesuai rencana awal, seharusnya datang ke ketiga tempat, tetapi ada satu tempat yang tidak membuka kelas kunjungan industri.

“Dua tempat yang kami datangi dalam kunjungan industri ini. Great People C59 dan Gedung Sate,” terangnya.

Jadi, 2/3 peserta ke Great People dan 1/3 sisanya ke Gedung Sate.

“Yang datang ke Gedung sate jurusan OTKP, dulu namanya administrasi perkantoran,” ungkapnya.

Soal penerimaan, Basit mengatakan sangat berterima kasih sekali kepada GP-C59, ownernya juga sangat welcome sekali, ikut menerima kepala sekolah, guru dan peserta kunjungannya secara langsung.

“Nggak hanya itu, paparan ownernya juga sangat oke, nggak ada jarak dengan para siswa, mau melebur, terima kasih sekali mas Wied,” ungkapnya.

KEPALA SEKOLAH JUGA BERKOMENTAR

Kepala Sekolah SMK DS Karawaci Tangerang Sari Lestari Nasution mengucapkan terimakasih yang tidak terhingga kepada Owner C59.

“Penerimaannya baik, ya. Ownernya sendiri yang turun. Baik sekali. Welcome sekali. Trus penyajiannya asik, santai,” katanya.

“Kalau anak-anak nanggung gini kan jangan dibawa serius, nyantai. kalau di sekolah boleh, serius. Kalau mas Wied tadi, cara bahasannya, cara penyampaiannya, asik,” jelasnya.

“Trus anak-anak juga rilek, trus sampai dipraktekin, anak-anak langsung diajarin cara nyablon, itu bagus banget,” bebernya.

Sari juga mengatakan SMK DS Karawaci Tangerang baru 4 tahun, jadi baru memiliki satu alumni.

“Kalau kemarin kita nggak ngadain kunjungan industri, karena terhadang pandemi Covid-19. Alhamdulillah sekarang kami sudah bisa melakukan giat kunjungan industri,” ungkapnya.

Sari berharap, siswa bisa mengimplementasikan apa yang telah didapatkannya dalam kunjungan industri.

“Jadi nanti saat jam pelajar kelas, kami tanyakan hasil outing class ini ke anak-anak, kalau perlu dipraktekkan,” katanya.

“Jadi nggak hanya jalan-jalan, outing class ini tetap belajar, tetapi belajarnya di luar kelas belajar di industri atau kunjungan industri,” pungkasnya. [AR]

BACA INI JUGA
Lewat Tema Balik Bandung, GP C59 dan Hotel 88 Siap Lakukan Ini
Emak-emak Nyepet Pakai Jelly, Aneka Ragam Bunga Nan Indah Muncul
Writer: RiesEditor: Achmad

Responses (2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *