Ironis, 56 Persen Ramaja di Kota Bandung Ditengarai Wikwik Sebelum Nikah

ilustrasi hubungan intim
Ilustrasi berhubungan seks (Unsplash/Becca Tapert)

BANDUNG, TANDA-BACA.CO.ID
Ironis, 56 persen remaja bawah umur di Kota Bandung ditengarai wikwik sebelum nikah. Akibatnya, mereka putus sekolah dan melakukan pernikahan dini.

Sekarang ini wikwik berkonotasi hubungan intim, gegara sebuah lagu dari luar negeri yang bahasanya susah dipahami, tetapi ada bunyi lucu seperti wikwik.

Fenomena ini terungkap, berdasarkan hasil survei dengan metode wawancara yang dilakukan di salah satu wilayah di Kota Bandung pada tahun 2021.

Survei mengambil sampel sebanyak 60 orang secara acak. Dari wawancara tersebut, didapati sebanyak 56 persen remaja di bawah umur telah melakukan hubungan intim.

Menurut Praktisi Kesehatan dr Elvine Gunawan, sebanyak 56 persen remaja tersebut di bawah usia 15 tahun. Namun ada juga remaja yang sudah melakukan hubungan sex sejak usia 10 tahun. Tetapi rata rata remaja pada usia 14 tahun.

“Mayoritas disebabkan karena pergaulan. Mereka bergaul dengan orang dewasa dan mencoba melakukan hubungan seksual, ” kata Elvine ditemui pada acara Diskusi Forum Diskusi Wartawan Bandung (FDWB), Senin 4 Juli 2022.

Akibat hubungan intim itu, beberapa mengalami hamil di bawah umur. Beberapa kasus terpaksa melakukan pernikahan dini. Sementara, secara usia mereka belum siap menjadi ibu rumah tangga. Apalagi membesarkan anak.

Rendahnya pengetahuan seks sejak dini menjadi penyebab mereka melakukan hubungan intim. Mereka tidak tahu jika hubungan intim bisa menyebabkan kehamilan.

“Ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan stunting terus terjadi. Bagaimana stunting akan diatasi kalau pernikahan dini masih terjadi. Karena usia di bawah umur dia belum bisa ambil keputusan seperti apa,” ujar dia.

Menurut dia, stunting sangat ditentukan ketika 1.000 hari kehamilan dan masa keemasan. Sementara jika ibu yang mengandung masih di bawah umur, dia khawatir pengetahuan tentang membesarkan anak masih sangat rendah. Sehingga anak dibiarkan tumbuh apa adanya.

“Jadi ini adalah masalah semua pihak. Baik lembaga pendidikan dan lainnya. Karena selama pendidikan hanya lulus SMP maka nikah dini akan terjadi terus,” ucap dia. ***

Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *