Tasikmalaya, tandabaca.id
Relawan tikungan maut Gentong, Kadipaten, Tasikmalaya melihat dengan jelas momen terjadinya lakalantas yang menewaskan dua penumpang avanza warna hitam Z1759UA.
Budi Hermawan (40), relawan yang biasa beraktivitas tikungan strawberry, saat musibah terjadi lagi bertugas, lagi diri di tengah jalan mengatur laju kendaraan yang dari bawah dari Tasikmalaya menuju atas atau Bandung.
“Saat itu saya sedang di tengah jalan, biasa mengatur kendaraan yang dari bawah, dengan menyetop kendaraan dari atas,” katanya.
Dari atas, Bandung tiba-tiba datang truk berwarna orange. “Dari atas truk terlihat pelan. Tapi dia mulai terlihat ambil kanan,” ungkapnya.
Melihat hal itu, Budi lalu ambil ancang-ancang, waspada dengan kedatangan truk tersebut.
“Saya kasih kode untuk menepi, dan menghentikan kendaraannya, si sopir malah teriak awas-awas. Saya langsung menyelamatkan diri, lari ke pinggir,” terangnya.
Budi melakukan itu karena dia menyadari, sopir truk mulai kehilangan kendali. “Mungkin sudah kerasa remnya blong, sopir terus teriak-teriakn,” ucapnya.
Sesaat kemudian, Budi melihat truk semakin deras meluncur di jalan yang menurun, curam. “Terlihat dari atas, semakin ke bawah semakin kencang. Menabrak bagian belakang elf, yang juga lagi turun, lalu rebah ke kanan, menimpa Avanza yang lagi antre untuk naik ke atas ke arah Bandung.
Dede relawan tikungan maut Gentong lainnya menambahkan, saat kejadian kendaraan yang datang dari arah bawah atau dari Tasikmalaya sedang antre untuk nanjak.
“Sebab saat itu dari bawah ada truk pasir yang lagi nanjak. Biasakan kalau lagi ada mobil berat yang nanjak, yang di belakangnya antre dulu,” ungkapnya.
Avanza yang ketibang truk maut itupun saat kejadian sedang dalam posisi antre menjelang tanjakan. “Di depan Avansa ada mobil elf, nah si truk itu dari atas nabrak bagian samping belakang elf, terus terguling dan menimpa avanza,” jelasnya.
Dua korban tewas itu merupakan penumpang Avanza yang duduk di bagian belakang sebelah kanan. “Kedua korban terjepit, sulit dievakuasi. Hampir satu jam, baru bisa keluar,” tambahnya.
Avanza itu, jelas Dede lagi, ditumpangi oleh 7 orang, termasuk sopir. ***
