Berita  

Tokoh Jawa Barat Hadir Memeriahkan Hari Pers Nasional 2025

Bandung, tandabaca.id
Tokoh Jawa Barat, Dra. Hj. Popong Otje Djundjunan hadir memeriahkan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 yang diselenggarakan Jurnalis Media Indonesia (JMI) di Taman Musik Jalan Sumbawa No.20, Bandung, Minggu 9 Februari 2025.

Selain dihadiri Ceu Popong, sapaan untuk Hj. Popong Otje Djundjunan, HPN 2025 ini juga dihadiri Walikota Bandung ke-19 Dr H Dada Rosada SH MSi (2003-2013).

Salah satu momen penting dalam acara ini adalah pemberian penghargaan Media My Darling oleh JMI kepada tokoh-tokoh teladan, kreatif, dan inovatif.

Penghargaan ini menjadi refleksi peran penting media dalam membangun bangsa. Media, melalui berbagai platform, menjadi jembatan penghubung antara masyarakat dan informasi, menjembatani berbagai sudut pandang, dan mendorong dialog konstruktif.

Dalam konteks Indonesia, media memiliki peran krusial dalam membangun identitas nasional dan memperkuat nilai-nilai luhur bangsa. Media menjadi wadah untuk memperkenalkan budaya, sejarah, dan kekayaan Indonesia kepada dunia.

Sejarah Hari Pers Nasional

Mengutip dari laman PWI Sumatera Barat, pada masa pergerakan dalam menghapus penjajahan di Indonesia, para wartawan Indonesia memiliki dua peran sekaligus yaitu sebagai aktivis pers dan politik. Pertama, mereka sebagai aktivis pers melaksanakan pemberitaan untuk membangkitkan kesadaran nasional.

Sementara peran sebagai aktivis politik, para wartawan melibatkan dirinya secara langsung dalam kegiatan membangun perlawanan rakyat. Peran ini bahkan dilakukan sampai Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Melihat aspirasi perjuangan pers Indonesia saat itu, maka dibentuklah Persatuan Pers Indonesia atau PWI pada 9 Februari 1946. Terbentuknya PWI kala itu melambangkan kebersamaan dan kesatuan wartawan Indonesia untuk membela kedaulatan serta kehormatan negara.

Mengutip laman resmi HPN Sumatera Utara, penetapan Hari Pers Nasional merupakan hasil dari Kongres PWI ke-28 yang diselenggarakan di Padang, Sumatera Barat pada tahun 1978. Dalam kongres tersebut, para tokoh-tokoh pers mencetuskan ide mengenai adanya satu hari bersejarah untuk memperingati kehadiran dan peran pers di Indonesia secara nasional.

Usulan itu kemudian dikemukakan lagi dalam sidang Dewan Pers ke-21 yang diselenggarakan di Bandung pada tanggal 19 Februari 1981. Setelah disetujui, usulan tersebut diajukan kepada pemerintah melalui Dewan Pers.

Pemilihan 9 Februari

Proses tersebut membutuhkan waktu sekitar tujuh tahun hingga akhirnya ditetapkan secara resmi oleh Presiden Soeharto pada tanggal 9 Februari sebagai Hari Pers Nasional. Hari Pers Nasional ditetapkan melalui Keputusan Presiden RI No.5 Tahun 1985.

Adapun pemilihan tanggal 9 Februari tersebut berdasarkan dengan tanggal berdirinya PWI. Sejak penetapan tersebut, peringatan Hari Pers Nasional diselenggarakan setiap tahun di ibu kota provinsi se-Indonesia secara bergilir dengan tema yang berbeda tiap tahunnya.

Hingga hari ini, pers kerap mengalami dinamika permasalahan dari masa ke masa. Bukan saja pada masa Orde Baru, namun jauh sebelumnya dan bahkan hingga hari ini, mulai dari belenggu kolonialisme hingga kebebasan pers yang dibungkam.

Oleh karena itu, dengan adanya peringatan HPN, setiap insan pers dan masyarakat dapat berbenah dan bersama dan mewujudkan cita-cita Indonesia.

Tema HPN 2025

Kembali menukil dari laman resmi PWI, tema yang diusung pada peringatan HPN 2025 adalah “Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa”. Tema ini menunjukkan dukungan dari pers terhadap upaya menciptakan sistem pangan berkelanjutan yang berbasis inovasi dan kearifan lokal.

Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun menjelaskan alasan pers perlu mengurus ketahanan pangan di Indonesia. Adapun yang menjadi landasannya adalah hasil dari Kongres PWI pertama di Solo pada tahun 1946.

Pada kongres pertama disebutkan bahwa wartawan berkewajiban menjaga kedaulatan bangsa demi kepentingan bangsa Indonesia, salah satunya dengan menjaga ketahanan pangan. Adapun peran pers dalam hal ini adalah dengan mensosialisasikan program pemerintah tentang ketahanan pangan.

“Tugas pers membantu menginfokan dan mengedukasi program ini. Apa dan bagaimana ketahanan pangan ini berjalan dengan baik,” ujar Hendry Ch Bangun.***

BACA INI JUGA
Sekretariat DPRD Jabar Audiensi dengan Ikatan Wartawan Parlemen alias IWP

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *