Perampokan di Warung Lie Boen Tjit. Pelaku masuk melalui atap dan menggasak semua yang mereka inginkan.
Jakarta, tandabaca.id
Berita ini terdapat di Deli Courant 3 Juli 1893 . Berita pendek saja, dan nggak ada nara sumber resmi, yaitu kepolsian. Begini isi beritanya:
Sekali lagi perampokan brutal yang belum pernah terjadi sebelumnya berlangsung di Meester Cornelis. Sehari sebelum tadi malam (tanggal tak disebut) tiga ketjoe, atau perampok, memasuki warung Lie Boen Tjit melalui atap dan menggasak semua yang mereka inginkan.
Tepat di belakang warung seorang penjaga dibungkam dan dijaga enam orang, yang semuanya bersenjata pistol. Satu ketjoe menodongkan pistol ke kepala penjaga.
Sangat disayangkan warga memandang situasi ini secara pasif, tapi semua orang yakin situasi itu tak bisa ditangani penduduk.
Negara Tjengkareng Dijual
Berita ini, berjudul Overname Particuler Land atau Akuisisi Tanah Partikelir, terdapat di Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië edisi 18 Juni 1931.
Saya menggunakan kata ‘negara’ untuk menyebut tanah partikelir, sebab VOC dan Hindia-Belanda menggunakan kata land atau landen — yang berarti ‘negara’ untuk tanah partikelir. Sebab, pemilik tanah partikelir memiliki hak bernegara atau overheidrechten.
Berikut isi beritanya:
Pagi ini pukul setengah delapan, bertempat di Landhuis Tjengkareng, Tangerang, disaksikan Residen, Bupati Batavia, dan Assisten Residen Tangerang, beberapa perwakilan kantor pertanahan partikelir dan para tuan tanah Tionghoa, dilakukan pengambil-alihan secara resmi oleh pemerintah Hindia-Belanda atas ‘negara’ Tjengkareng, Kai Deres, dan Tegal Aloer, milik Perusahaan Beras dan Sutera Tjengkareng.***
Oleh Teguh Setiawan penulis buku toponimi Jakarta Barat dan Jakarta Timur.
Response (1)