Khas  

Haji Mari, Pemimpin Komunis dari Tegal Alur

Haji Mari, Pemimpin Komunis dari Tegal Alur. Dia adalah tangan kanan Mohammad Ali yang menjadi buronan setelah pemberontakan 1926.

Bandung, tandabaca.id
Berita ini, tanpa judul, terdapat dalam Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië edisi 21 Desember 1926 .

Isi berita koran Hindia-Belanda paling Belanda itu singkat saja. Mengutip Aneta , kantor berita populer saat itu, koran berbahasa Belanda itu memberitakan penangkapan pemimpin komunis Tegal Aloer, Onderdistrict Tjengkareng, District Tangerang oleh mantri polisi.

Tanggal penangkapan tak diketahui. Koran itu hanya menyebut Haji Mari adalah tangan kanan Mohammad Ali, yang menjadi buronan setelah Pemberontakan Komunis 1926 di Jakarta pada 12 November.

Pemberontakan Komunis 1926 berlangsung di sekujur Jawa dan Sumatera, tapi tanpa persiapan matang dan persenjataan minim. Agen-agen polisi Belanda menggagalkan pemberontakan di setiap daerah, termasuk di Tegal Alur.

Soal sosok Haji Mari, Aneta dan Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië tak menurunkan kisahnya. Berita ditutup dengan kemungkinan sekitar 20 pemimpin komunis seputar Batavia akan diasingkan.

Perpecahan Sarekat Islam

Bukan sesuatu yang aneh jika pemimpin komunis di Jawa, apalagi Banten, dan Sumatera, bergelar haji. Mereka adalah anggota Sarekat Islam (SI) pimpinan HOS Tjokroaminoto.

Tahun 1919, lewat kongres di Semarang, SI pecah menjadi merah dan putih. Jelasnya, SI Merah dan SI Putih. Semaun, Alimin, dan Darsono membentuk SI Merah. Semaun, yang saat itu berusia 18 tahun, menjadi ketua SI Merah. SI Putih dipimpin HOS Tjokroaminoto.

Perpecahan disebabkan oleh satu hal. SI, organisasi Islam terbesar saat itu, relatif kehilangan semangat jihad. Semaun, Alimin, dan Darsono — yang dididik langsung komunis Belanda Henk Sneevliet — menawarkan semangat revolusioner untuk melawan Belanda dan menghapus penjajahan.

Perpecahan SI meluas sampai ke level bawah di semua wilayah Hindia-Belanda, tidak terkecuali di Tegal Alur. Para haji yang menjadi pemimpin SI di pinggiran Batavia tersedot ke dalam SI Merah, dan merencanakan pemberontakan.***

Oleh Teguh Setiawan penulis buku toponimi Jakarta Barat dan Jakarta Timur.

BACA INI JUGA
Negara Tjengkareng Dijual
Perampokan di Warung Lie Boen Tjit

Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *