Thursday di Madam Hoek, Live Music, Konsepnya Jamming

Ada satu tempat nongkrong asik di kawasan pecinaan Kota Bandung, tempat itu diberi label Madam Hoek, lokasinya berada di Jalan Klenteng.

Bandung, tandabaca.id
Ada satu tempat nongkrong asik di kawasan pecinaan Kota Bandung, tempat itu diberi label Madam Hoek, lokasinya berada di Jalan Klenteng.

Menu yang ditawarkan kafe yang diberi label warung itu, semuanya, menggugah selera ala makanan dan minuman (mamin) rumahan.

Jadi mampir ke sana seperti pulang ke rumah sendiri, ada makanan berat atau hanya sekedar cemal cemil saja, rasanya dijamin enak.

Madam adalah sapaan untuk Sylvie, owner warung itu, disebut demikian karena sebelum sudah acap disapa demikian saat masih menjadi pengelola rumah kopi.

Sementara nama Hoek diambil dari letak bangunannya yang berada di simpang jalan. Bangunannya, memiliki arsitektur campuran antara Belanda dan Cina. Menyisakan kenangan tak terlupakan dimasa lalu.

Karena itu juga makanan dan minuman yang disajikan di warung itu, adalah semua yang menyimpan kenangan akan masa lalu. Baik westen maupun Indonesia.

Ada sayur lodeh dan bir pletok juga lho. Sayur lodehnya nggak seperti sayur lodeh Indonesia, sayur lodeh khas madam Sylvie.

Menu utamanya bukan terong tetapi pucuk jagung muda. Dijamin, halal.

Bir pletoknya juga beda, nggak seperti bir pletok betawi yang kental dengan rempah-rempahnya. Tetapi tetap hangat, ada jahenya.

Nasi gorengnya juga spesial, patut dicoba, bisa pesan manis ataupun asing.

Walau baru buka sekitar 3 bulan, tetapi warung Madam Hoek selalu ramai, hal itu bisa terjadi karena banyak melakukan promosi di media sosial.

Bahkan sudah ada tamu mancanegara yang datang ke sana, baru tingkat Asia sih, tetap tidak menutup kemungkinan tamu-tamu Eropa akan datang ke sana juga.

Mengingat kawasan tempat warung itu berada, berlokasi di jantung kota Bandung, banyak kenangan sejarah yang terjadi di lokasi itu.

Bahkan bangunannya juga termasuk bangunan cagar budaya, jadi nggak bisa diubah semau gue. Entah sejarah apa yang ada di bangunan itu.

Sylvie juga mengatakan baru mengetahui kalau bangunan tempat usahanya itu bangunan bersejarah setelah rumah itu dibeli.

“Nggak ada pemberitahuan dari pemerintah kota. Harusnya kan ada untung aja belum diubah-ubah tuh bangunan,” ungkapnya.

“Baru direnovasi ikutin bentuk bangunannya saja, karena waktu saya beli bangunan ini banyak yang rusak,” katanya.

Sylvie ungkap tiga bulan buka usaha dibangunan cagar budaya, sudah semakin banyak saja pengunjung yang datang ke warungnya terutama pada pagi dan siang hari.

“Yang masih kurang pengunjung malam, karena kita buka hingga pukul 22.00 WIB,” katanya.

Agar warungnya selalu ramai, mulai 6 Februari 2025, Madam Hoek buka live music. Nggak tanggung-tanggung yang digate musisi-musisi ternama Kota Bandung.

Musik yang akan disajikan Madam Hoek, juga disesuaikan dengan tempatnya –menggugah kenangan masa lalu.

“Saya ini orang musik, waktu muda acap terlibat di event-event musik, suami saya juga musisi,” katanya.

Jadi Sylvie rindu punya suatu tempat yang bisa menyajikan musik hidup, tetapi dengan konsep yang berbeda. Karena musik yang ada sekarang tentunya tidak bisa dilepaskan dengan masa lalu.

Konsepnya Homeband

Dijelaskan Sylvie banyak musik-musik hebat di masa lalu, banyak lagu-lagu hebat yang memang di masa lalu, kerinduan akan hal itu tentunya akan selalu ada.

“Saya harapkan tempat ini bisa menawarkan konsep yang berbeda, dengan suguhan musik yang berbeda, dengan suguhan musik yang berbeda, agar tamu-tamu yang datang bisa akrab,” terangnya.

Karena live music yang ada di Madam Hoek hanya ada pada hari Kamis maka musisi yang dilibatkan juga tidak banyak.

“Konsepnya homeband ya, jadi musisi tetapnya hanya tiga orang, bisa nambah jadi empat tergantung alat musik apa yang akan dipakai,” ujarnya.

“Hari ini contrabass, keyboard dan vokak, tak tertutup kemungkinan ada biola atau acordeon, sesekali akan menampilkan featuring musisi-musisi Bandung,” ungkapnya.

“Homeband tetap tetapi featuringnya yang berbeda-beda, konsepnya jamming,” bebernya kembali.@Ry

BACA INI JUGA
Kota Bandung Barometer Komunitas Musik Country di Tanah Air
Band Caffein Gebrak Panggung Musik Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *